BPKH Siapkan Uang Saku Jamaah Calon Haji

Sabtu 20-04-2024,15:00 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,JAKARTA -  Badan Pengelola keuangan Haji (BPKH) menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menyiapkan uang saku (living cost) untuk jamaah calon haji dengan total sebesar SAR (Saudi Arabian Riyal) 159.990.000 atau sekitar Rp665 miliar. "Kami berharap hal ini dapat bermanfaat nantinya untuk jamaah demi kenyamanan dan keamanan serta kelancaran proses ibadah haji seluruh jamaah asal Indonesia," ujar Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 20 April 2024.

Sulistyowati mengatakan BPKH memiliki kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan penyediaan keuangan haji yang setara dengan kebutuhan dua kali biaya penyelenggaraan ibadah haji.

BACA JUGA:Moeldoko Nilai Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar Dalam komponen Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445H/2024M, Pemerintah dan DPR telah menetapkan bahwa di dalamnya termasuk komponen untuk biaya  living cost  bagi jamaah calon haji. BPKH diamanahkan untuk melakukan penyediaan banknotes SAR tersebut. Dalam keputusan antara pemerintah dan DPR telah disepakati bahwa  living cost  dikembalikan kepada jamaah calon haji, PHD (Petugas Haji Daerah), dan KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) dalam mata uang SAR. "Biaya hidup tersebut akan didistribusikan kepada jamaah mengikuti jadwal yang ditetapkan Kemenag sebelum pemberangkatan kloter pertama tanggal 12 Mei 2024," kata dia.

BACA JUGA:Bulog: Stok Beras Capai 1,26 Juta Ton Hingga Pertengahan April Ia menjelaskan nominal atau besaran  living cost  yang dikembalikan adalah sebesar SAR 750 atau Rp3.120.000 untuk 213.320 peserta haji reguler. Sehingga total banknotes SAR yang perlu disediakan adalah SAR 159.990.000 atau Rp 665 Miliar. " Living cost  didistribusikan hanya untuk jamaah reguler di embarkasi dan embarkasi antara mengikuti jumlah jamaah yang ditetapkan Kemenag," kata dia. Sementara itu, Direktur Pengelolaan Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kemenag Ramadhan Harisman menyatakan kesiapan pemerintah memberangkatkan jamaah.

BACA JUGA:KPK akan Periksa Keluarga SYL Terkait Penyidikan TPPU "Kebutuhan akan bank notes merupakan sebuah keniscayaan,  living cost  ini merupakan uang yang dibayar jemaah pada saat pelunasan kemudian di kembalikan saat di embarkasi, tujuannya agar tercipta rasa aman dan nyaman karena mereka memegang uang cash," kata dia.

Kategori :