Menurut survei dari LPEM Universitas Indonesia tahun 2020, perputaran ekonomi dari kompetisi Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang antara Rp 2,7 hingga Rp 3 triliun dalam satu tahun.
Namun, berdasarkan dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 berpotensi menciptakan perputaran uang (output ekonomi) yang jauh lebih besar bagi perekonomian Indonesia, yakni mencapai sekitar Rp10,42 Triliun dan dari perputaran uang tersebut, dapat tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun.
Selain itu terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp866 miliar serta penciptaan kesempatan kerja sekitar 45 ribu orang.
“Berdasarkan hasil riset tersebut, kompetisi BRI Liga 1 musim 2024-2025 kami proyeksikan juga akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi stakeholder utamanya untuk menghidupkan mata rantai ekonomi kerakyatan dan meningkatkan pendapatan pelaku UMKM,” jelas Catur.
“BRI tentu berharap berjalannya kompetisi BRI Liga 1 ini dapat memberi dampak positif terhadap iklim kompetisi sepak bola nasional, sehingga liga ini dapat mencetak talenta-talenta muda berbakat yang akan mendorong prestasi sepak bola Indonesia di panggung global,” imbuh Catur.
Catur menambahkan BRI berharap agar perhelatan kompetisi tahun ini dapat berjalan dengan lancar, serta dapat terus meningkat kualitasnya.
“Seperti yang kita rasakan bersama, terus meningkatnya prestasi timnas sepak bola Indonesia yang saat ini dicapai tidak lepas dari bergulirnya kompetisi BRI Liga 1 yang juga semakin baik,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus menyampaikan bahwa LIB bangga dapat bermitra dengan BRI.
“Kita merasakan bagaimana manfaat exposure dan efek kepada para pengusaha di daerah yang merasakan kerja sama antara LIB dan BRI. Ke depan, kita akan meningkatkan kerja sama melalui ticketing dan semua klub sudah setuju bahwa ticketing akan melalui BRI,” imbuh Ferry.
Sementara itu Direktur Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Achmad menyampaikan bahwa rating dan share kepemirsaan BRI Liga 1 pada musim 2023 – 2024 merupakan yang tertinggi dalam 5 musim terakhir.
BRI pun optimistis dengan bergulirnya BRI Liga 1 2024-2025 dapat meneruskan momentum positif kebangkitan sepak bola Indonesia.
“Menyongsong BRI Liga 1 2024 – 2025, BRI berharap bergulirnya kompetisi dapat menjadi momentum untuk melanjutkan pengembangan ekosistem sepak bola nasional, serta mendorong keberhasilan blue print Transformasi Sepak Bola Indonesia 2023-2045 yang telah dicanangkan oleh PSSI. Oleh karena itu, BRI berkomitmen untuk mendukung sepak bola Indonesia semakin bersinar di pentas global,” pungkas Catur.(*)