Pembudidaya Ikan di Perairan Cirata Cianjur Lakukan Uji Lab, Hasilnya Tidak Terdeteksi Merkuri

Selasa 29-07-2025,06:53 WIB
Reporter : Herry Febriyanto
Editor : Herry Febriyanto

Sementara itu, Wakil Ketua Koperasi Jagaraksa Coklat yang juga pembudidaya ikan di Blok Dermaga Coklat Wilayah Jangari, Kecamatan Mande, Ade Sofyan, mengungkapkan, pihaknya bersama para petani ikan lainnya berinisiatif dan secara swadaya melakukan uji laboratorium. 

"Lab pembanding ini dari petani dan koperasi sebulan kebelakang semenjak keluarnya statement dari Menteri KKP. Kami langsung inisiatif bergerak karena produksi kami terdampak dengan pernyataan tersebut," katanya yang mengaku mengetahui pernyataan Menteri KKP tersebut dari YouTube. 

Menurutnya, penurunan omset terjadi sampai 50 persen. Biasanya setiap weekend (akhir pekan) per malam pengangkatan ikan 10 ton, tetapi sekarang paling banter 5 ton. Hari-hari bisa dari 3-5 ton, sekarang cuma 2 ton," kata Ade kepada wartawan. 

Ade pun berharap solusi dari pemerintah agar bisa menunjang kembali usaha para pembudidaya ikan. "Jangan sampai kerugian terus menerus tanpa ada solusi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pernyataan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono yang menyebut ikan hasil budidaya di Waduk Cirata mengandung merkuri dan tidak layak konsumsi menuai kecaman dari para pembudidaya ikan.

Ketua Umum Pembudidaya KJA Waduk Cirata, Edi Supiandi atau yang akrab disapa Ujang Dakum, menyebut pernyataan Menteri KKP sangat merugikan para pelaku usaha perikanan yang saat ini tengah berjuang menghadapi berbagai tekanan.

“Pernyataan Pak Menteri sangat merugikan kami. Kami sedang terpuruk, harga ikan anjlok, pakan mahal, ditambah pernyataan itu yang membuat penjualan semakin jatuh,” tegas Ujang, Sabtu (5/7).

Kategori :