Produksi Gabah Kering Capai 750 Ton, Cianjur Diprediksi Surplus Beras Hingga 20 Persen

Jumat 07-11-2025,00:13 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID – Kabupaten Cianjur diperkirakan kembali mencatat surplus beras pada 2025, bahkan berpeluang melampaui angka 20 persen. 

Puncak panen diproyeksikan terjadi pada Maret 2025 untuk musim tanam Oktober - Maret, sementara panen raya berikutnya akan berada pada Juli - Agustus.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPHPKP Kabupaten Cianjur, Dandan Hendrayana, mengatakan, proyeksi surplus tahun depan sejalan dengan meningkatnya produksi gabah meski produktivitas sedikit menurun.

Menurut hasil analisis BPS dengan metode Kerangka Sampel Area (KSA), produksi gabah kering giling (GKG) Cianjur pada 2025 diperkirakan mencapai 750 ribu ton, naik sekitar 20 persen dari realisasi 2024 yang berada di angka 630 ribu ton. Dengan asumsi rendemen rata-rata lima tahun terakhir sebesar 58 persen, total estimasi produksi beras Cianjur diprediksi berada di kisaran 450 ribu ton.

BACA JUGA:Anggota DPRD Jabar RK Dadan Surya Negara Salurkan Bantuan Beras Bagi Masyarakat Lima Desa di Cianjur

BACA JUGA:554 KPM di Desa Cibadak Cianjur Terima Bantuan Beras, Warga: Sangat Terbantu

“Angka ini sangat memungkinkan kita mencapai surplus 20 persen karena konsumsi tidak mengalami lonjakan signifikan. Penambahan penduduk sekitar 30 ribu jiwa hanya menambah kebutuhan beras sekitar 23 ribu ton setahun,” kata Dandan kepada Cianjur Ekspres, belum lama ini.

Dandan menjelaskan, peningkatan produksi 2025 bukan berasal dari produktivitas, yang justru turun tipis dari 5,8 ton per hektare menjadi 5,7 ton. Kenaikan produksi lebih dipengaruhi oleh bertambahnya luas tanam dari 158 ribu hektare di 2024 menjadi 166 ribu hektare 2025. Kondisi cuaca kemarau basah serta perbaikan infrastruktur irigasi turut mendukung kenaikan luas tanam dan potensi panen.

"Hingga Agustus 2025, BPS mencatat luas panen mencapai 111 ribu hektare dan berpotensi bertambah di periode November–Desember, menunggu rilis KSA terbaru," jelasnya.

Dari sisi wilayah, lanjut Dandan, Cianjur memiliki sejumlah kecamatan penyumbang produksi tertinggi, termasuk Naringgul dan Cidaun yang memiliki lahan sawah lebih dari 4.000 hektare. Kecamatan lain dengan luas sawah di atas 3.000 hektare antara lain Cibeber, Karangtengah, Pagelaran, Agrabinta, Kadupandak, dan Sukaresmi.

BACA JUGA:Diskumdagin Cianjur Sidak Pasar dan Minimarket, Tak Temukan Beras Oplosan

BACA JUGA:Cianjur Kehilangan 900 Hektare Lahan Pertanian, Bupati Pastikan Tak Terulang Lagi

"Dinas TPHPKP memberikan perhatian khusus pada wilayah lumbung seperti Pagelaran, Cidaun, Sindangbarang, Agrabinta, dan Naringgul, termasuk memperkuat fasilitas dan infrastruktur pertanian untuk akselerasi produksi," katanya.

Ia menambahkan, selama 2020–2024, Cianjur tercatat sebagai daerah produsen padi terbesar keempat di Jawa Barat setelah Indramayu, Karawang, dan Subang dengan tingkat surplus stabil 19–20 persen. Tren ini diperkirakan berlanjut pada 2025. 

Kategori :