Cianjurekspres.net - Susah sinyal, itulah yang dialami warga Desa Sirnasari, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur. Begitu sulitnya, warga harus naik ke puncak bukit di daerah Pasir Gedogan untuk bisa mendapatkan sinyal telekomunikasi yang berjarak 4-5 kilometer dari pusat aktivitas warga.
Kondisi ini diungkapkan, Patriot Desa Jawa Barat yang ditugaskan di Desa Sirnasari, Maulana Fil Husni.
"Sekitar dua tahun yang lalu masih ada sinyal seluler, bantuan dari provider. Namun radiusnya tidak lebih dari 100 meter. Sekarang sudah tidak ada, sudah mati tidak hidup lagi," ujar Maulana kepada cianjurekspres.net, Selasa (29/12/2020).
Makanya, jelas Maulana, agar bisa mendapatkan sinyal seluler warga harus ke puncak bukit yang berjarak 4-5 kilometer dari pusat aktivitas warga ke daerah Pasir Gedogan.
"Tapi di Kantor Desa ada sinyal wifi satelit bantuan dari Komindo. Tapi kadang ada, kadang tidak. Kalau ada juga kurang bagus tidak bisa di pakai zoom meeting," katanya.
Salah satu pengalaman sulitnya untuk mencari sinyal saat Maulana harus mengikuti event virtual via zoom meeting kegiatan Resolusi Menuju Desa (Romusa) Juara Fest Patriot Desa Jawa Barat, Senin (28/12) kemarin. Dirinya bersama Kepala Desa Sirnasari harus ke puncak bukit di Pasir Gedogan untuk mendapatkan sinyal telekomunikasi.
"Harapan utama warga disini ingin ada tower pemancar sinyal seluler," ungkap Maulana.
Baca juga: KNPI Cianjur Raih Penghargaan DPD Terbaik se Jawa Barat
Terpisah, Kepala Diskominfosantik Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan mengakui beberapa desa yang masih blankspot sinyal telekomunikasi menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Cianjur.
"Data yang kami terima bekerjasama dengan DPMD Kabupaten Cianjur, berdasarkan laporan dari kepala desa di lapangan terdapat sekitar 54 desa yang masih blankspot," katanya.
"Memang ini menjadi ranah bisnis, karena ketika salah satu perusahaan seluler atau provider ingin membangun tower atau BTS pasti berhitung berapa jumlah pengguna yang ada di lokasi tersebut, coverage (cakupannya) berapa,