Cianjurekspres.net - Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Cianjur, mengeluhkan pendapatannya berkurang selama diberlakukannya PPKM Darurat. Terlebih dengan adanya penutupan ruas jalan. Penutupan sejumlah akses jalan di Kabupaten Cianjur sejak diberlakukannya PPKM Darurat, dikeluhkan para sopir angkutan kota (angkot) karena berimbas terhadap pendapatan mereka. Seperti diutarakan Asep Ruhyat (54), Sopir Angkot 02B. Dirinya mengaku, sejak diberlakukan PPKM Darurat pendapatannya menurun 50 persen dari biasanya Rp120 ribu kini hanya Rp60 ribu per hari. "Sudah satu minggu kebelakang sangat susah dapat penumpang, kalau biasanya perhari saya dapat Rp120 ribu, tapi sekarang sejak PPKM darurat diterapkan di Cianjur paling dapat Rp60 ribu," ujar Asep, Senin (12/7/2021). Pernyataan serupa juga diungkapkan Sopir angkot jurusanan Nagrak-Cianjur, Deni (28). Selain mengurangi pendapatan, dirinya juga merasa bingung lantaran jalur sering kali berubah akibat adanya penutupan. "Titik penyekatan ini banyak. Saya bingung ketika jalur yang biasa dilalui oleh saya kadang ditutup dan harus ngambil jalur lain," katanya. "Kalau saya gak narik gimana, sedangkan kebutuhan dapur dan buat jajan anak sehari-hari harus dipenuhi, ya terpaksa harus narik terus, meskipun sepi penumpang," sambungnya. Deni berharap pemerintah bisa mencari solusi terkait nasib para sopir angkot. "Kita harap pemerintah bisa cari solusi karena kami tidak memiliki pekerjaan lain selain narik angkot," pungkasnya.(mg1/hyt)
Imbas PPKM Darurat, Pendapatan Sopir Angkot di Cianjur Berkurang, Sehari Hanya Rp60 ribu
Senin 12-07-2021,09:04 WIB
Editor : cianjur
Kategori :