29 Warga Sukasirna Cianjur Terserang Chikungunya
Tampak sejumlah petugas melakukan kegiatan fogging si sejumlah titik rawan penyebaran Chikungunya di Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu. (Foto: Mochamad Nursidin/CIANJUR EKSPRES)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Sebanyak 29 warga Kampung Pasir Nangka, Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, terserang suspek Chikungunya. Tiga orang di antaranya merupakan satu keluarga.
Kepala Puskesmas Sukaluyu, dr. Nurul Hadie mengatakan, gejala yang dialami warga menyerupai infeksi Chikungunya, seperti demam tinggi dan nyeri sendi.
“Tiga orang dirujuk, 26 lainnya dirawat di rumah dengan pengawasan petugas dan obat dari Puskesmas,” kata Nurul kepada wartawan, Kamis 8 Mei 2025.
Puskesmas bersama tim lintas program telah melakukan Pemeriksaan Epidemiologi (PE) dan penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Saat dilakukan pengecekan lapangan, ditemukan banyak titik potensi sarang nyamuk akibat lingkungan yang tidak bersih.
BACA JUGA:Kandang Ayam di Sukaluyu Terbakar, Pemilik Rugi Rp200 Juta
BACA JUGA:Alfamart Sahabat Posyandu Bersama Sweety Hadir Kembali, Menjangkau Ratusan Balita di Cianjur
“Kesadaran masyarakat masih rendah, padahal pencegahan bisa dilakukan secara mandiri melalui 3M Plus,” ujarnya.
Sebagai bentuk tanggapan cepat, kegiatan fogging dilakukan pada Kamis (7/5), oleh pihak PT Pou Yuen Indonesia (PYI), atas permintaan warga yang disampaikan melalui Kepala Desa Sukasirna.
“Petugas, alat, dan obat fogging disediakan PYI, Puskesmas hanya mendampingi dan mengawasi lokasi penyemprotan,” kata dr. Nurul.
Humas PT Pou Yuen Indonesia, Calista Azzahra Millenia Putri, menyebut kegiatan tersebut merupakan bagian dari program CSR perusahaan.
BACA JUGA:Sempat Buron, Polres Cianjur Tangkap Pelaku Utama Pemukulan Nenek Asyiah
BACA JUGA:Unit Siaga SAR Cianjur Latih 30 Calon Potensi SAR
“Ini bentuk nyata kepedulian kami terhadap kesehatan masyarakat di sekitar area operasional,” ucapnya.
Calista menambahkan, koordinasi dilakukan bersama Pemerintah Desa dan Puskesmas Sukaluyu untuk menentukan lokasi rawan penyebaran.
Sumber:
