Batu Corak Mirip Tapak Harimau di Gunung Padang Masih Menjadi Teka-Teki Bagi Peniliti
Batu yang memiliki corak menyerupai tapak maung (harimau) di Situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Akmal Esa Nugraha)--
CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Batu yang memiliki corak menyerupai tapak harimau yang ditemukan pada batuan di Situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, masih menjadi teka-teki bagi para peneliti.
Bentuknya yang unik dan berbeda dari lekukan alami biasa, membuat tim arkeologi membuka kemungkinan corak tersebut bisa jadi hasil tangan manusia prasejarah.
Arkeolog sekaligus Ketua Tim Peneliti Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan pada awalnya tim menduga lekukan-lekukan di batu berasal dari tetesan air pohon yang mengikis permukaan batu dalam waktu lama. Namun seiring pengamatan lebih lanjut, beberapa bentuk dinilai terlalu spesifik dan berpola.
“Di antara batuan itu, ada yang punya bentuk menyerupai kujang, bahkan ada juga yang mirip tapak maung (harimau). Untuk hal-hal seperti ini, kami belum bisa menyimpulkan. Apakah itu terbentuk alami atau justru hasil karya manusia pada masa lalu,” ujar Ali Akbar beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Muncul Wacana Pasar Hewan Baru, Pedagang Cikaret Cianjur Resah
BACA JUGA:Diminati Turis Asing, Gunung Padang Dikunjungi 2.400 Wisatawan Selama Juli 2025
Ali menuturkan, berdasarkan hasil diskusi awal bersama ahli geologi dan petrologi, beberapa lubang pada batuan memang diyakini terbentuk secara alami karena proses pendinginan lava yang menyisakan gelembung udara. Namun untuk corak tertentu, diperlukan kajian yang lebih spesifik.
“Corak seperti garis atau alur mungkin bisa dijelaskan secara petrologi. Tapi untuk bentuk-bentuk yang sangat khas seperti tapak hewan, kami akan libatkan ahli petrografi. Mereka bisa meneliti apakah permukaan itu pernah ditatah, dikikis, atau justru benar-benar alami,” tuturnya.
Dia menambahkan, pihaknya telah mengundang ahli petrografi untuk melakukan riset langsung di lokasi.
“Yang pasti sudah kita undang untuk melakukan riset lebih dalam di sini,” pungkasnya.(Cr1)
Sumber:
