Banner Disway Award 2025

Peneliti: Gunung Padang Sudah Ada Sebelum Kerajaan Sunda

Peneliti: Gunung Padang Sudah Ada Sebelum Kerajaan Sunda

Penampakan situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur yang tengah dalam pemugaran. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Mochamad Nursidin)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Selain menemukan batuan yang memiliki motif menyerupai jejak harimau, tim peneliti juga mengungkap situs yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur ini diduga telah ada sebelum kemunculan kerajaan-kerajaan Sunda.

Arkeolog sekaligus Ketua Tim Peneilitian Situs Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan keberadaan Gunung Padang ini menunjukkan usia Situs mencapai ribuan tahun sebelum masehi dan sudah lahir sebelum kerajaan Sunda. Namun, hingga kini, tim belum dapat memastikan nama peradaban atau kerajaan yang membangun Situs tersebut.

“Memang ada kemungkinan situs ini lebih tua dari kerajaan Sunda, tapi kami belum mengetahui secara pasti siapa pembuatnya. Sebab, sebelum masyarakat yang kita kenal sekarang, bisa jadi ada kelompok masyarakat lain yang pernah menghuni kawasan ini,” kata Ali.

Dia menambahkan, tantangan utama dalam mengungkap identitas peradaban pembuat situs adalah ketiadaan bukti tertulis seperti prasasti atau catatan sejarah. Hal ini membuat proses penelusuran menjadi lebih kompleks dan membutuhkan kajian mendalam.

BACA JUGA:Muncul Wacana Pasar Hewan Baru, Pedagang Cikaret Cianjur Resah

BACA JUGA:Diminati Turis Asing, Gunung Padang Dikunjungi 2.400 Wisatawan Selama Juli 2025

“Karena tidak ditemukan catatan tertulis, untuk sementara kami menyebutnya sebagai masyarakat pembuat Situs Gunung Padang. Bisa jadi mereka adalah leluhur dari masyarakat yang tinggal sekarang, atau malah kelompok yang sama sekali berbeda,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, batu yang memiliki corak menyerupai tapak harimau yang ditemukan pada batuan di Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, masih menjadi teka-teki bagi para peneliti. 

Bentuknya yang unik dan berbeda dari lekukan alami biasa, membuat tim arkeologi membuka kemungkinan corak tersebut bisa jadi hasil tangan manusia prasejarah.

Arkeolog sekaligus Ketua Tim Peneliti Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan pada awalnya tim menduga lekukan-lekukan di batu berasal dari tetesan air pohon yang mengikis permukaan batu dalam waktu lama. Namun seiring pengamatan lebih lanjut, beberapa bentuk dinilai terlalu spesifik dan berpola.

BACA JUGA:TPA Mekarsari Kena Sanksi KLHK, DLH Cianjur Sebut Ada Miskomunikasi

BACA JUGA:Pegawai Pemkab Cianjur Dilarang Terlibat Proyek, Bupati: Jangan Sampai Wasit Jadi Pemain

“Di antara batuan itu, ada yang punya bentuk menyerupai kujang, bahkan ada juga yang mirip tapak maung (harimau). Untuk hal-hal seperti ini, kami belum bisa menyimpulkan. Apakah itu terbentuk alami atau justru hasil karya manusia pada masa lalu,” ujarnya beberapa waktu lalu. (Cr1)

Sumber: