Banner Disway Award 2025

Kekurangan Air, Warga Cicongkok Sukaresmi Minta Pemerintah Bangun Bendungan dan Irigasi

 Kekurangan Air, Warga Cicongkok Sukaresmi Minta Pemerintah Bangun Bendungan dan Irigasi

Tangkapan layar-Warga Kedusunan Cicongkok, Desa Kubang, Kecamatan Sukaresmi gotong royong membangun bendungan yang terbuat dari susunan bebatuan, kayu hingga bambu di Sungai Cibeet yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor. (Foto: Istimewa)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Warga Kedusunan 05 Cicongkok, Desa Kubang, Kecamatan Sukaresmi, meminta pemerintah Kabupaten Cianjur, membangun bendungan dan irigasi untuk mengairi sawah dan kebutuhan air sehari-hari warga.

Mengingat selama ini kebutuhan air untuk mengairi sawah, air minum, mencuci pakaian, mandi, masak, air wudhu dan lain sebagainya, diambil dari Sungai Cibeet, dengan cara dibendung menggunakan batu, kayu dan bambu secara gotong royong oleh warga.

"Kenapa dibendung, supaya air dari Sungai Cibeet bisa naik dan mengairi persawahan yang luasnya 30 hektar lebih serta mengalir ke pemukiman warga," kata Ketua RW 08, Nurodin kepada wartawan pada Senin 15 September 2025.

Nurodin menjelaskan, keberadaan bendungan dan irigasi sangat penting dan mendesak bagi warga Kedusunan Cicongkok yang jumlahnya hampir mencapai 2000 jiwa. Mengingat tidak ada lagi sumber air selain dari Sungai Cibeet.

BACA JUGA:Minim Penerangan, Desa Kubang Cianjur Butuh 50 Lampu PJU

BACA JUGA:Pemdes Kubang Cianjur Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba hingga Pernikahan Dini

"Kedusunan Cicongkok itu mencakup lima kampung, yakni Kampung Baru, Kampung Neglasari, Kampung Cikaratok, Kampung Babakan Pesantren dan Kampung Cicongkok, dengan jumlah RT sebanyak 9 RT," jelasnya.

Menurutnya, bendungan sementara yang dibuat dari susunan bebatuan, kayu dan bambu hanya bersifat sementara dan tidak bisa bertahan lama akibat tergerus aliran sungai yang deras terutama saat turun hujan besar.

"Sebenarnya warga sudah lelah dan bosan karena terus menerus harus membuat bendungan setiap kali bendungan hancur akibat tergerus air sungai. Coba bayangkan, dalam dua bisa mencapai 15 kali membuat bendungan," ujar Nurodin.

"Pokoknya, semenjak puluhan tahun lalu, bahkan semenjak nenek moyang kami, warga disini selalu mengandalkan bendungan yang dibuat secara manual," tambahnya.

BACA JUGA:Lestarikan Seni Sunda , Kecamatan Sukaresmi Gelar Lomba Tari Jaipong

BACA JUGA:Bendungan Sungai Cisarua Jebol, Hektaran Sawah Terancam Kering

Ketua RW 09, Herlan menambahkan bahwa permohonan pembangunan bendungan dan irigasi sudah pernah disampaikan kepada pemerintah Kabupaten Cianjur, bahkan Provinsi Jawa Barat melalui dinas terkait, namun hingga kini belum terealisasi.

"Sudah, sudah beberapa kali disampaikan, cuma hingga kini belum terealisasi. Bahkan pernah ada petugas yang datang, tapi mereka hanya mengecek saja, namun hingga kini tidak pernah terealisasi," katanya.

Sumber: