Banner Disway Award 2025

Kemenhan Tunggu Arahan Presiden Soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza

Kemenhan Tunggu Arahan Presiden Soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza

Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/4/2025). (Foto: ANTARA)--

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menunggu arahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait soal rencana evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.

"Apa pun perintah dari Presiden kepada Kemenhan atau TNI, kami siap mengeksekusi," kata Kepala Biro Informasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas saat ditemui di Jakarta, Rabu 16 April 2025.

Dalam rencana evakuasi warga Gaza, dirinya menuturkan bahwa perlu adanya pertimbangan mengenai kebijakan luar negeri, sehingga kementerian yang akan memimpin wacana itu merupakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Dengan demikian, kata Frega, nantinya Kemenlu akan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah lantaran keputusan evakuasi warga Gaza tidak diputuskan oleh Indonesia secara sepihak.

BACA JUGA:Prabowo dan Sisi Sepakat Kerja Sama RI-Mesir Jadi Kemitraan Strategis

BACA JUGA:PCO: Kunjungan Prabowo ke Turki Tindak Lanjut Undangan Erdogan

 

"Karena bukan hanya dengan Indonesia saja. Kita kalau misalnya melakukan proses untuk membantu, mungkin ada warga di Gaza yang memang membutuhkan perawatan dan pemulihan, kemudian Indonesia menawarkan, itu ada proses negosiasi juga dengan negara-negara yang ada di Timur Tengah," tuturnya.

Rencana evakuasi sementara rakyat Palestina di Gaza diungkap oleh Presiden Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta (9/4), sebelum keberangkatannya ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Presiden Prabowo mengatakan Indonesia siap menampung untuk gelombang pertama lebih kurang 1.000 orang warga Palestina di Gaza, terutama mereka yang luka-luka, mereka yang mengalami trauma, dan anak-anak yatim piatu.

 

"Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama," kata Presiden.

BACA JUGA:PKB Cianjur Akan Lakukan Percepatan Regenerasi Kader

BACA JUGA:Presiden Bertolak ke Malaysia Untuk Bertemu PM Anwar di Putrajaya

Namun, Presiden menekankan rencana itu hanya dapat berjalan manakala mendapatkan "lampu hijau" dari otoritas Palestina, pihak-pihak terkait, dan wajib memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan

"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut," kata Prabowo.

Sumber: antara

Berita Terkait