Kinerja Diproyeksikan Terdongkrak Efek Holding Ultra Mikro, Analis Pasang Target Harga BBRI Rp6.200
--
JAKARTA,CIANJUREKSPRES - Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. diperkirakan terdongkrak seiring dengan masuknya perseroan ke captive market baru yakni menjangkau populasi unbanked dan memperkuat ekosistem ultra mikro.
Dalam riset terbaru, Analis Trimegah Sekuritas Adi Prabowo menyatakan bahwa aksi korporasi holding ultra mikro membawa pertumbuhan baru pada BRI.
BACA JUGA:Raup Laba Rp51,4 triliun, Erick Thohir Apresiasi Keberhasilan BRI Lakukan Efisiensi
Dia pun merekomendasikan buy untuk emiten bank bersandi BBRI tersebut dengan target harga Rp6.200 per saham.
Hal ini sesuai dengan strategi yang pernah diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso, yakni perseroan kini memiliki sumber pertumbuhan baru (new source of growth) yang berkelanjutan pasca terbentuknya holding ultra mikro.
“Dalam hal membentuk sumber pertumbuhan baru, pembentukan Holding UMi merupakan wujud komitmen BRI untuk go smaller. Jadi karena kami punya strategi pertumbuhan ke atas mengikuti naik kelas nasabah yang ada, ke bawah kami cari sumber pertumbuhan baru atau nasabah baru, maka go smaller. Dari situlah kami membuat konsep membentuk holding ultramikro bersama PNM dan Pegadaian,” jelasnya.
BACA JUGA:Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka untuk Umum
Lebih dari setahun sudah holding UMi terbentuk, perlahan Pegadaian dan PNM telah memberikan kontribusi positif terhadap kinerja BRI Group secara keseluruhan.
"Meskipun skalanya kecil dibandingkan dengan BBRI, tetapi ada nilai lebih karena bank memiliki basis pelanggan baru, memperluas penawaran layanan, ekosistem ultra mikro, pertumbuhan bisnis, dan kontribusi investasi dari Pegadaian," tulis Adi, dikutip Kamis (12/1).
Adi menjelaskan bahwa Pegadaian kini telah berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Perusahaan pelat merah yang memilki sejarah panjang dalam bisnis pergadaian telah berekspansi ke bisnis lain, seperti kredit multiguna, pembiayaan kendaraan, emas, jasa penilaian dan sertifikasi, remitansi, serta safe deposit box.
Pegadaian juga terbilang agresif bertransformasi digital secara signifikan, ditandai peluncuran Pegadaian Digital pada 2019. Platform tersebut telah mengumpulkan 7 juta pengguna terdaftar dari total 21,86 juta pelanggan. Sebanyak 4,7 juta akun di Pegadaian Digital merupakan pengguna aktif.
Lebih jauh, Adi melanjutkan bahwa masuknya Pegadaian ke BBRI memberikan layanan lengkap kepada nasabah ultra-mikro hingga high net worth individual (HNWI). Bermodal 4.085 kantor cabang, Pegadaian akan membuat BRI menyentuh populasi unbanked secara lebih luas.
"Selain sinergi, dalam jangka panjang kami melihat akuisisi BBRI dan Pegadaian sebagai hal yang saling menguntungkan," tambah Adi.
Dia menjabarkan dari sisi kinerja, Pegadaian akan mendorong kinerja bottom line BBRI. Tercatat sepanjang semester I/2022, Pegadaian berkontribusi 7,1% terhadap laba bersih perseroan (BBRI).
Sumber: