Harga Stabil, Tapi Sepi
Cianjurekspres.net - Ditengah wabah covid -19 pengunjung di Pasar Cipanas menurun drastis hingga 50 persen. Meskipun demikian sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19, Pasar Cipanas tetap menyiapkan wastafel portabel, hingga penyemprotan disinfektan secara rutin. Kepala Pusat Pelayanan Pasar Cipanas Heru Haerul Hakim mengatakan, meskipun pengunjung pasar Cipanas berkurang hingga 50 persen, namun fasilitas pelayanan kepada konsumen tetap ditingkatkan ditengah wabah Covid-19. "Biasanya di bulan Ramadan ini khususnya untuk sembako ramai, namun kini penjualan sembako turun sampai 50 persen. Ini mungkin karena ketakutan pengunjung ke luar rumah," paparnya, Selasa (28/4/2020). Selain itu penurunan pembeli karena sejumlah hotel restoran serta daerah Jabodetabek ada yang sudah PSBB. Pasalnya tidak sedikit dalam kondisi normal pembeli merupakan wisatawan. "Biasanya konsumen di Pasar Cipanas wisatawan, dan para pedagang memasukkan barang ke hotel serta restoran hingga supermall di ibu kota. Akan tetapi dengan kondisi seperti ini penjualan turun drastis," ungkapnya Meskipun demikian, Pasar Cipanas tetap memaksimalkan pelayanan dengan menyiapkan wastafel portable yang tersebar di 10 titik lengkap dengan hand sanitazer/sabun antiseptik. Fasilitas ini bisa digunakan konsumen maupun pedagang. Baca Juga: Kolak, Manis dan Selalu Diburu Pencari Takjil saat Ramadan "Selain penyediaan fasilitas wastafel portable, kami pun selama tiga hari sekali melakukan penyemprotan oleh petugas kebersihan. Langkah ini sebagai upaya pencegahan menekan penyebaran virus Covid-19," tegasnya. Ditambahkannya hasil pemantauan di lapangan tidak ada kekurangan pasokan pangan, sehingga harga sembako cenderung stabil. Bahkan saat ini ada beberapa komoditas sembako mengalami penurunan harga. "Alhamdulillah kami tidak krisis pangan, bahkan harga sembako malah turun seperti ayam potong dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu per kilogram, daging sapi Rp 115 ribu per kilogram menjadi Rp 110 ribu per kilogram dan diikuti beberapa jenis sembako lainnya," katanya. Sementara itu, kondisi tidak jauh beda terjadi di Pasar Induk Cianjur Pasir Hayam Cilaku. Memasuki musim panen raya, harga beras di tersebut masih stabil. Namun, saat ini sepi pembeli akibat merebaknya Covid-19. Salah satu pedagang beras di Pasar Induk Cianjur, Deri Prima (26) mengatakan, harga beras di bulan Ramadan ini belum mengalami kenaikan dan masih normal. Baca Juga: Update Covid-19 Cianjur: Jumlah ODP Bertambah 19 Kasus "Untuk harga walaupun sudah masuk puasa tapi alhamdulillah masih normal. Harga beras Cianjur saat ini masih Rp10 per kilogramnya. Jadi kenapa belum naik, karena memang saat ini sedang panen raya," katanya. Ia melanjutkan, harga tidak naik namun pembeli sepi. Berbeda dengan Ramadan tahun lalu yang ramai oleh pembeli. Untuk Ramadan kali ini setiap hari hanya bisa menjual beras sebanyak lebih kurang satu sampai dua ton saja. "Kalau Ramadan dulu mah tidak seperti ini, penjualan bisa melebihi dua ton per harinya. Kalau sekarang berbeda, mungkin karena ada virus Korona orang-orang banyak yang takut pergi ke pasar," katanya. (yis/job3/sri)
Sumber: