Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi 14-15 April 2024

Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi 14-15 April 2024

Ilustrasi gerbang tol cikampek utama 1.(jasa marga) --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,KARAWANG - Puncak arus balik lebaran diperkirakan terjadi pada 14 dan 15 April 2024. 

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, jika melihat dari pengalaman arus balik lebaran tahun lalu, titik paling krusial adalah di daerah Salatiga sampai ke Semarang, yang notabene merupakan lokasi pertemuan para pemudik dari arah Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur. Sehingga menurutnya, seluruh pihak harus mempersiapkan arus balik dengan baik, terutama di periode puncak.

“Oleh karenanya, untuk baliknya seperti Presiden waktu itu anjurkan, kembalinya lebih awal. Kalau bisa besok atau lusa, Sabtu. Karena Minggu dan Senin pasti ada kenaikan yang besar,” katanya usai rapat koordinasi kesiapan pelaksanaan operasional arus balik Lebaran 2024 di Kantor Jasa Marga KM 70, Cikampek, Jawa Barat, Kamis 11 April 2024 dilansir dari laman dephub.go.id

Budi mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. 

Sejumlah stakeholder mengikuti rakor tersebut, dari mulai Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kepolisian RI, Jasa Marga, Jasa Raharja, dan ASDP. 

Masing-masing stakeholder terkait memaparkan rencana operasional dan langkah-langkah yang telah disusun guna kelancaran arus balik Lebaran. 

Dirinya mengapresiasi semua stakeholder yang sudah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam menyukseskan arus mudik Lebaran 2024. Dimana salah satu indikatornya adalah kecepatan waktu tempuh. 

Budi memberi contoh, kecepatan rata-rata Jakarta-Semarang pada puncak mudik 2024 adalah sebesar 67,59 km/jam atau meningkat 12,5% dari puncak mudik 2023 (64,14 km/jam) dengan waktu tempuh selama 6 jam 54 menit atau lebih cepat 17,5% dari puncak mudik 2023 (8 jam 12 menit).

“Jadi tidak mungkin itu terjadi tanpa upaya yang dilakukan oleh Polisi dan Jasa Marga serta stakeholder yang lain. Jadi apresiasi sekali lagi atas yang dilakukan,” ujar Budi. 

Budi juga sempat memaparkan rilis KNKT tentang kendaraan travel tidak resmi yang mengalami kecelakaan di KM 58 beberapa hari lalu. Dia mengatakan, KNKT telah menyimpulkan bahwa pengemudi kendaraan tersebut mengalami keletihan lantaran mondar-mandir Ciamis-Jakarta selama empat hari.

“Oleh karenanya, kita mengimbau bagi mereka yang akan kembali ke kota asal, cari kendaraan yang fit, dan cari supir yang segar. Lalu pastikan bahwa jumlah (penumpang) dari mobil yang digunakan itu tidak terlalu banyak,” paparnya. 

Lebih lanjut Budi juga meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung, sebab dapat menghambat pergerakan pemudik, khususnya di Pelabuhan Merak dan Ciwandan. 

“Penegakan hukum berkaitan dengan truk tiga sumbu akan dilakukan. Pak Kapolri sudah berjanji untuk melakukan itu. Oleh karenanya, supir, pemilik kendaraan, pemilik barang menahan diri, kan ini tinggal beberapa hari,” tuturnya. 

Sementara itu Menko PMK, Muhadjir Effendy, menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi, penanganan arus mudik tahun ini secara umum berjalan lancar disertai ada perbaikan-perbaikan dari banyak sisi. Namun demikian, lanjutnya, masih terdapat beberapa permasalahan, terutama yang diakibatkan oleh kenaikan jumlah pemudik.

Sumber: dephub.go.id