Pilkada 2024, Dibutuhkan Sosok Pemimpin yang Dapat Melakukan Gebrakan untuk Memajukan Cianjur

Pilkada 2024, Dibutuhkan Sosok Pemimpin yang Dapat Melakukan Gebrakan untuk Memajukan Cianjur

Co Founder Forum Pemuda Cianjur sekaligus Advokat Muda, Muhamad Hadiyan Rasyadi.(istimewa) --

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID,CIANJUR - Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Cianjur 2024 tinggal hitungan bulan, sejumlah kandidat atau figur yang akan maju mencalonkan dalam kontestasi politik lima tahunan ini mulai bermunculan. 

Pertanyaannya, sosok atau figur calon pemimpin apa yang dibutuhkan dalam memimpin Cianjur ke depan? 

Co Founder Forum Pemuda Cianjur sekaligus Advokat Muda, Muhamad Hadiyan Rasyadi, menegaskan, bahwa sosok calon pemimpin yang sangat dibutuhkan dalam memimpin Cianjur ke depan adalah yang dapat melakukan gebrakan untuk memajukan Cianjur. 

"Tolak ukur yang paling mudah, yaitu dengan meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Cianjur. Memahami aspek-aspek penting yang menunjang peningkatan IPM, mulai dari pendidikan, ekonomi dan kesehatan," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada Cianjur Ekspres, Sabtu 20 April 2024. 

BACA JUGA:Sekda Jabar Targetkan Pendataan Petani Calon Penerima Pompanisasi Rampung Minggu Depan

Menurutnya, pemimpin Cianjur ke depan harus dapat memilah skala prioritas pembangunan baik fisik ataupun sistem yang baik dalam menunjang keterbutuhan masyarakat Cianjur. 

"Ide dan gagasan bagi kepala daerah adalah yang penting, bukan menjadikan visi hanya sebagai simbol saja namun memiliki grand design yang matang, sehingga konsep penyelenggaran pemerintahan dapat terukur dan sistemik," kata Hadiyan.

"Yang sering terjadi dalam proses politik ini, gagasan bukan hanya sekedar bualan janji politik saja, namun betul-betul terukur dan terkonsep dengan matang sekaligus juga menyesuaikan dengan kemampuan Cianjur dalam menganggarkan kebijakan tersebut," ujarnya menambahkan. 

BACA JUGA:Sekda Herman Suryatman Dorong BP Cekban dan Rebana Tingkatkan Kinerja

Hadiyan melihat, pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan adalah mengenai ketimpangan, baik dalam penyelenggaraan pendidikan, ekonomi maupun kesehatan di Kabupaten Cianjur. 

"Hal tersebut berkaitan dengan fasilitas sampai dengan peningkatan SDM yang belum merata, angka putus sekolah yang masih cukup tinggi, penyelenggaraan fasilitas kesehatan hingga tenaga medis yang perlu ditingkatkan. Hingga pemberdayaan masyarakat dalam ekonomi  baik mikro maupun menengah," katanya. 

Dirinya juga menyinggung masuknya Cianjur dalam kawasan aglomerasi Daerah Khusus Jakarta atau Jabodetabekjur. Hadiyan melihat, alasan utama Cianjur dimasukkan dalam kawasan aglomerasi penopang ibu kota karena sebagai kawasan hijau yang dapat menampung dan mengontrol curah hujan yang tumpah ke kawasan Jabodetabek.

" Tapi sejatinya ketika kawasan aglomerasi itu berjalan, bukan hanya aspek itu saja yang berdampak pada Cianjur, namun sejatinya Cianjur dengan kawasan Puncaknya harus dapat mengelola dengan baik dan mempersiapkan sebagai daerah metropolitan, karena dari daerah-daerah yang masuk kedalam kawasan aglomerasi ini Cianjur lah daerah yang cenderung lebih tertinggal dibandingkan yang lain," jelasnya. 

"Yang pada intinya, Cianjur harus dapat memanfaatkan dan merancang dengan baik rencana tata ruang wilayah Cianjur kedepan agar mendapatkan keuntungan dari masuknya Cianjur sebagai kawasan aglomerasi," sambung Hadiyan. 

Sumber: