BPBD Imbau Warga Cianjur Waspada
CIANJUR - Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokh Irfan Sofyan mengimbau masyarakat Cianjur untuk tetap waspada. Pasalnya intensitas hujan khususnya di Kabupaten Cianjur, masih akan terus terjadi hingga bulan Februari 2020. "Jadi, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), intesitas hujan masih akan terus meningkat hingga bulan Februari," kata Irfan, Minggu (12/1/2020). Irfan mengatakan, bagi masyarakat yang melihat atau mendengar adanya informasi terjadi bencana seperti pergerakan tanah atau pun longsor, diharapkan segera melaporkannya ke BPBD dengan melalui Relawan Tanggap Bencana (Retana) di masing-masing kampung. "Jadi bagi masyarakat yang melihat langsung ada bencana baik itu pergerakan tanah ataupun longsor silahkan hubungi Retana," katanya. Dijelaskan Irfan, Kabupaten Cianjur saat ini tengah diguncang bencana pergerakan tanah dibeberapa Kecamatan. Diantaranya Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi, Desa Benjot Kecamatan Cugenang, Desa Sindangsari dan Desa Warga Asih Kecamatan Kadupandak. "Di beberapa Kecamatan di Kabupaten Cianjur, saat ini tengah terjadi pergerakan tanah, diantaranya, Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi, Desa Benjot Kecamatan Cugenang, dan 2 desa di Kecamatan Kadupandak Cianjur Selatan," jelasnya. Irfan mengatakan, hal tersebut dampak dari peralihan musim. Dari musim kemaru ke musim hujan, sehingga menyebabkan terjadinya pergerakan tanah terlebih kontur tanahnya yang cukup labil. Baca Juga: BPBD Cianjur Catat 98 Bencana Sepanjang 2019 "Cianjur ini merupakan daerah paling rawan bencana se-Indonesia, dengan begitu BPBD terus berupaya menekan dan mengantisipasinya dengan Retana," ujarnya. Menurutnya, tak hanya pergerakan atau longsor saja yang terjadi di Kabupaten Cianjur ini. Seperti luapan air sungai yang mengakibatkan beberapa jembatan penyeberangan terkikis oleh derasnya aliran air tersebut. "Di Campaka Mulya pun ada jembatan penyeberangan yang terkikis, selain itu jembatan penyeberangan di Desa Neglasari, Kecamatan Agrabinta pun mengalami hal yang sama. Namun itu semua sudah kita data, dan tentunya harus kita koordinasikan dengan PUPR dan juga dinas-dinas terkait lainnya," paparnya. Adapun longsor yang terjadi di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, kejadiannya pada Jumat (10/1) saat hujan deras. Dari peristiwa tersebut mengalami anjlok tanah sawah dengan kedalaman kurang lebih 30 meter dengan luasan 3.000 hingga 4.000 meter. Sedangkan kejadian di Desa Kampung Bojongkasih, tepatnya di Jalan Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak mengalami pergerakan tanah dan amblas sepanjang 10 meter dengan kedalaman 1 meter, akibat dari kejadian tersebut akses yang biasa dilalui kendaraan pun terputus.(yis/sri/hyt)
Sumber: