Ketahui Apa Itu Gangguan Bicara Pada Pasien Anak dengan Celah Lelangit

Ketahui Apa Itu Gangguan Bicara Pada Pasien Anak dengan Celah Lelangit

RSUD Sleman bekerja sama dengan Yayasan Cahaya Senyum Nusantara menyelenggarakan bakti sosial operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis, Minggu (25/12/22). (Foto: ANTARA)--

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan - Kepala Leher (THT-KL) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Tri Juda Airlangga, Sp.THTBKL menjelaskan gangguan bicara yang dapat terjadi pada pasien dengan celah lelangit, khususnya pada pasien bayi dan anak-anak dan cara meminimalkannya.

“Untuk bicara itu, banyak faktor yang terlibat, pertama paru-paru kita bagus nggak, kedua pita suara,” kata Tri dalam gelaran wicara daring di Jakarta, Senin 24 Juni 2024.

Di dalam pita suara, terdapat bagian yang disebut dengan jaringan resonansi. Biasanya, pasien dengan celah lelangit dapat mengalami gangguan bicara ketika jaringan resonansi tidak bekerja dengan semestinya.

BACA JUGA:Kiat Merawat Kendaraan Bagi Pemilik Super Sibuk

“Setelah dari pita suara, dia (suara) naik ke atas lewat tenggorok, dari tenggorok dia melewati rongga mulut dan rongga hidung,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu.

Untuk pasien dengan gangguan celah lelangit, ujarnya biasanya itu akan terbuka dari mulut ke hidung, ada celah di atasnya yang mengakibatkan suaranya jadi hipernasal.

Hipernasal merupakan bunyi ucapan yang diakibatkan oleh udara yang terlalu banyak keluar melalui hidung saat berbicara. Hal ini menyebabkan pasien dengan celah lelangit biasanya tidak dapat mengucapkan huruf-huruf tertentu, seperti ‘p’, ‘b’, dan ‘e’.

BACA JUGA:Dukungan Lingkungan Kerja Penting untuk Kesejahteraan Pejuang Migrain

Oleh karena itu, dokter akan melakukan tindakan untuk meminimalkan potensi kesulitan berkomunikasi pada pasien, khususnya pasien bayi dan anak-anak.

Dokter akan melakukan prosedur operasi untuk mencegah komplikasi kesehatan yang dapat terjadi pada pasien celah lelangit, salah satunya gangguan bicara.

“Setelah dioperasi, posisi lidah harus membaik, tetapi biasanya suara pasien akan mengalami hipernasal dan itu harus kita perhatikan,” kata Tri.

BACA JUGA:Mengatasi Batu Ginjal dengan Metode RIRS untuk Cegah Kekambuhan

Lebih lanjut, dokter akan menentukan prosedur atau tahapan tambahan setelah pasien celah lelangit melakukan operasi agar pasien dapat berbicara dengan lebih baik.

Salah satunya melakukan terapi wicara untuk mengoptimalkan kemampuan bicara, artikulasi, serta kemampuan pasien dalam mengunyah dan menelan.

“Setelah kita pastikan velofaringeal (katup otot) baik, kita lihat celahnya sebesar apa, apakah bisa dilakukan dengan terapi wicara saja atau mungkin harus tindakan operasi lagi, itu membutuhkan pemeriksaan detail,” kata Tri.

BACA JUGA:Angka Penyakit Jantung Bawaan Pada Bayi di Indonesia Masih Tinggi

“Biasanya, terapi wicara bisa dilakukan, dan terapi wicara sebelum operasi celah lelangit juga bisa dilakukan untuk melihat perbedaannya,” tutupnya.

Sumber: antara