Pandemi Covid-19, UTD PMI Cianjur Datangkan Langsung KDD

Pandemi Covid-19, UTD PMI Cianjur Datangkan Langsung KDD

Cianjurekspres.net - Pandemi Covid-19 membuat Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur mencari cara agar kebutuhan darah tetap terpenuhi. Salah satunya dengan mendatangkan langsung Keluarga Donor Darah (KDD) ke kantor UTD PMI. Humas UTD PMI Kabupaten Cianjur, Reni Sutianah mengatakan, pada Rabu (4/6) stok darah yang tersedia di UTD PMI untuk golongan darah A 30 labu, B 22 labu, O 37 labu, dan yang AB 8 labu. "Jadi total untuk hari ini 90 labu untuk komponen jenis PCR. Untuk TC A 2 labu, B 1 labu, O nol, AB 1 labu dengan jumlah total 4 labu. Ini stok darah pagi, mungkin saat ini sudah terpakai dan sudah habis," kata dia kepada wartawan saat ditemui di Kantor UTD PMI Kabupaten Cianjur, Kamis (4/6). Baca Juga: Penanganan PDP Covid-19 di Cianjur Dinilai Janggal Ia mengatakan, di saat pandemi seperti ini dari seluruh KDD masih banyak yang ketakutan dan kebingungan, dan ada sebagian yang masih merespon yang tentunya dengan mengikuti protokol Covid-19. "Ada sebagian yang enggan untuk melakukan donor. Tapi 80 persen belum ada kesanggupan untuk sekarang dilaksanakan, 20 persen ada aja. Sekarang ini karena kami nginduknya ke aturan pemerintah, katanya PSBB selesainya itu tanggal 2 atau tanggal 4 Juni, jadi selama sudah ada pemberlakuan untuk kegiatan kerumuman masa, langsung kami akan follow up ke semua," ungkapnya. Untuk saat ini pun, lanjut dia, sudah mulai di kasih tahu dan sudah mulai di ajak, dan sebagian masih nunggu waktu sampai situasi kondusif, serta sebagian juga sudah mengatur jadwal. "Tapi dari sekarang pun kami selalu mengupayakan agar stok darah selalu terbantu dengan kegiatan di luar. Sebagian KDD itu kan dari 60 persen itu pendidikan, 20 persen instansi, 20 persen ke agama seperti tempat ibadah. Sekarang yang merespon itu lokasinya yang sedikit-sedikit, seperti tempat ibadah dan notabene pesertanya itu 30 orang," paparnya. Dikatakan Reni, kebutuhan darah dalam sehari mencapai 70-80 labu. Untuk mengoptimalkan hal itu, pihaknya selalu memberikan edukasi ke keluarga yang membutuhkan darah supaya bisa mendonorkan dari keluarganya dulu, dan dirasa sangat aman. "Gampang-gampang susah, karena donor itu tidak langsung ada pendonor diambil, kebanyakan mereka golongan darah saja mereka tidak tahu. Jangankan anak kecil, yang sudah tua pun kadang tidak tahu golongan darahnya," katanya. Kadang kesulitannya, lanjut dia, ada satu pasien terus dia membawa dua atau tiga orang saudaranya namun golongan darahnya tidak sama. Ada juga yang tensinya tidak masuk, ada juga yang minum obat, ada juga kurang tidur. Baca Juga: Stok Darah PMI Cianjur Mengkhawatirkan, Herman Imbau OPD Lakukan Ini! "Tapi dengan perlahan semuanya bisa teratasi. Harapan dari UTD sendiri bisa sepenuhnya situasi ini berjalan normal kembali, kegiatan normal kembali, kebutuhan masyarakat Cianjur khususnya pasien-pasien di Cianjur yang membutuhkan darah cepat segera teratasi dan normal seperti sedia kala," harapnya. Reni juga berharap kepada pemerintah khususnya bupati untuk bisa mengimbau atau mengerahkan seluruh instansinya untuk bisa mengikuti donor darah kembali seperti sedia kala. "Sebetulnya imbauan ini sebelumnya kami sudah mengadakan audiens dan dan sudah diberikan imbauan," paparnya. Reni menjelaskan, untuk syarat donor darah harus sehat kondisi badan secara umum, tidak pusing, batuk, filek dan lain-lain. Tidak mengkonsumsi obat selama tiga hari, cukup tidur selama enam jam, bagi wanita tidak sedang hamil, menyusui, dan tidak datang menstruasi dan berat badan minimal di atas 45. "Jadi saya mengimbau untuk seluruh masyarakat Cianjur, pemerintah, dan swasta walaupun tidak ada kegiatan masal yang dilakukan mohon kepeduliannya untuk bisa datang mendonorkan darahnya, agar seluruh pasien yang membutuhkan darah bisa teratasi," pungkasnya.(job3/sri)

Sumber: