Kemenkes: Orang Tua Pastikan Imunisasi Anak Lengkap Sebelum Mudik

Kemenkes: Orang Tua Pastikan Imunisasi Anak Lengkap Sebelum Mudik

Ilustrasi-Imunisasi. (Foto:Pixabay)--

JAKARTA,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan agar orang tua memastikan anak sudah imunisasi lengkap sebelum mudik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan tidak terserang penyakit menular, misalnya di daerah yang terdapat kejadian luar biasa (KLB) polio.

"Imunisasi itu individualnya harus lengkap, karena ketika dia berada di satu daerah yang sebagian besar anaknya sudah imunisasi lengkap, sedangkan dia tidak mendapat imunisasi, mungkin nanti dia selamat, dia tidak kena penyakit itu, tetapi tetap dia tidak punya perlindungan yang spesifik di badannya," kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Prima Yosephine di Jakarta, Jumat 21 Maret 2025.

Ia menegaskan ketika anak diajak pergi ke daerah yang sebagian besar anaknya belum imunisasi, akan rentan terkena penyakit.

 

"Ketika anak itu pergi keluar dari daerahnya ke daerah yang ternyata sebagian besar anaknya tidak ada imunisasi dan ada orang sakit di situ, mudah sekali terkena penyakit, karena dirinya sesungguhnya tidak punya imunitas juga," ujarnya.

BACA JUGA:Perhatikan Asupan Nutrisi dan Cairan Agar Tubuh Tetap Fit Saat Mudik

BACA JUGA:Menpar Minta KCIC Berikan Pelayanan Optimal Pada Masyarakat Saat Mudik

Menurutnya, apabila ada orang tua yang menyebutkan bahwa anaknya baik-baik saja meski tanpa imunisasi, besar kemungkinan di wilayahnya sebagian besar anak sudah melakukan imunisasi, sehingga terbentuk kekebalan.

"Itu kenapa kita selalu bilang ke ibu-ibu, ada nih orang tua yang bilang, 'anak saya sampai sekarang enggak imunisasi itu sehat-sehat aja kok, enggak sakit'. Dia seolah-olah menyampaikan bahwa imunisasi itu enggak perlu, bukti bahwa anak saya sehat, padahal mungkin anaknya itu memang tinggal di daerah yang sebagian besar anaknya terimunisasi, sehingga anaknya selamat," paparnya.

Namun, ketika anak tersebut berpindah ke daerah lain, akan sulit memastikan dia tidak akan terkena penyakit, karena tubuhnya belum memiliki kekebalan.

"Kalau sekali anaknya ini pindah, misalnya ke daerah yang cakupannya jelek, karena dia tidak punya kekebalan, anak itu akan mulai sakit. Jadi prinsipnya, imunisasi tetap penting untuk diri sendiri, sehingga setiap anak itu tidak boleh terlewat imunisasinya," tuturnya.

BACA JUGA:Psikolog: Manfaatkan Libur Lebaran Untuk Beraktivitas Bersama Keluarga

BACA JUGA:Istirahat Berkala dan Peregangan Jaga Kebugaran Tubuh Selama Mudik

Prima memaparkan jenis imunisasi lengkap yang harus diberikan untuk anak berdasarkan kelompok usia, pertama, untuk usia kurang dari 24 jam harus mendapatkan vaksin Hepatitis B (HB0), kedua, usia kurang dari satu bulan harus mendapatkan vaksin BCG dan OPV1.

 

 

Kemudian, usia dua bulan harus mendapatkan vaksin DPT-HB-Hlb1, OPV2, PCV1, RV1, usia tiga bulan vaksin DPT-HB-Hlb2, OPV3, PCV2, RV2, usia empat bulan vaksin DPT-HB-Hlb3, OPV4, IPV1, RV3, usia sembilan bulan vaksin campak-rubela dan IPV2, usia 10 bulan JE1, dan 12 bulan PCV3.

Selanjutnya, usia 18 bulan campak-rubela 2, DPT-HB-Hlb 4, kelas 1 SD campak-rubela dan DT, kelas 2 SD imunisasi Td, kelas 5 SD imunisasi Td dan HPV2, serta kelas 6 imunisasi HPV2.

Sumber: antara