Ini Sosok Elly Handayani, Pendamping PKH Terbaik Cianjur

Ini Sosok Elly Handayani, Pendamping PKH Terbaik Cianjur

Cianjurekspres.net - Seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Cianjur berhasil menghantarkan 82 penerima manfaat PKH graduasi dalam kurun waktu cukup singkat. Pendamping tersebut bernama Elly Handayani, ia pun disematkan sebagai salah satu pendamping PKH terbaik di Cianjur. "Sebenarnya pendamping terbaik itu hanya sebagai bonus saja. Sebenarnya saya bekerja itu seperti apa yang harus saya kerjakan dan betul-betul apa yang harus saya lakukan dilapangan itu terutama setelah tahun 2018 setelah adanya Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2)," kata Elly dalam suatu kesempatan. Dikatakannya, adanya MPA (Method of Partisipatory Assesment) ia mulai menggali potensi KPM kemudian mulai juga mensosialisasikan ke KPM bahwa kita harus mengejar target sampai kapankita menjadi peserta PKH begitu. "Nah setelah itu saya sosialisasikan bahwa sebenarnya kita harus mengejar target harus merubah pola fikir tidak selamanya mendapatkan bantuan. Selama ini lebih baik tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah," jelas Elly dalam upaya melakukan graduasi KPM. Baca Juga: Mensos: 20% Warga Jabar Terima Dampak Langsung Program Bansos PKH Diakuinya dalam menjalankan tugas sebagai pendamping senantiasa menjalankan motto kepada KPM agar mau graduasi itu 'mengetuk hati untuk berbagi'. "Artinya kalau mereka tidak bisa bersodaqoh dengan harta yang mereka miliki, mereka bersodaqoh dengan graduasi," jelasnya. Dengan graduasi, tetangganya dan saudaranya yang perekonomiannya masih dibawah mudah-mudahan bisa mendapatkan bantuan tersebut. "Tapi kalau mereka tetep keukeuh dibantu terus kapan mereka bisa maju dan kapan mereka bisa menjadi kaya. Bahkan ada salah KPM ketika graduasi namanya ibu nurul ia KPM 2009 dia menyebutkan bahwa KPM PKH itu orang yang miskin, dia bilang sekarang tidak mau disebut miskin saya mau dibilang kaya dan saat ini juga saya akan graduasi," ceritanya. Menjadi pendamping di Desa Neglasari Kecamatan Cikalongkulon menjadi motivasi tersendiri, mengingat KPM yang graduasi masih minim."Ini menjadi sebuah tantang dilapangan, saya sendiri sangat suka lapangan," paparnya. Ia mengharapkan kepada sesama pendamping PKH jangan bosan dalam setiap pertemuan kelompok maupun P2K2 atau home visit untuk selalu sosialisasikan graduasi dan merubah mainset bahwa graduasi itu bukan untuk KPM yang kaya secara materi tapi kaya secara hati. "Harapannya sampai sejauh ini belum tahu kejelasannya seperti apa, kalau status pingin jelas status seperti apa," tegasnya. Koordinator Pendamping PKH Ikbal mengungkapkan, saat ini pendamping dituntut untuk bisa mendorong KPM graduasi. "Kita memiliki target 10 persen, memang tidak mudah. Tapi paling tidak saat ini beberapa anak tangga sudah kita lewati," kata Ikbal. (sri)

Sumber: