Gratis dan Ramah Lingkungan, Petani di Cianjur Dapat Bantuan Konverter Kit

Gratis dan Ramah Lingkungan, Petani di Cianjur Dapat Bantuan Konverter Kit

Cianjurekspres.net - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi membagikan paket konverter kit untuk 60 petani di Cianjur, Rabu (21/10/2020). Paket konverter kit tersebut dibagikan secara gratis. Tujuannya untuk meningkatkan program-program yang berdampak langsung pada masyarakat. Salah satunya Program Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani. Baca Juga: Reses di Tanggeung Cianjur, Eddy Soeparno akan Dorong Pengaktifan Gardu Induk PLN Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno yang menyerahkan secara simbolis bantuan paket konverter kit mengatakan, jika sebelumnya petani menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk menggerakkan mesin pompa air dan lain lain. Sekarang menggunakan gas yang jauh lebih ekonomis. "Biasanya biaya yang dikeluarkan per hari Rp45 ribu, sekarang dengan konverter gas hanya Rp25 ribu. Jadi, banyak dana yang bisa di hemat oleh petani. Lalu dengan menggunakan gas lebih ramah lingkungan," katanya kepada wartawan. Eddy mengungkapkan, paket konverter kit yang dibagikan ke petani berupa tabung gas 3 kg, selang enam meter dan mesin pompa air. "Saya harap bisa bermanfaat dan kedepannya bisa memberikan lebih banyak konverter kit. Program yang kami miliki cukup banyak, tetapi petani yang bisa mempunyai persyaratan tidak sebanding," katanya. Sehingga kedepan, tambah Eddy, dirinya akan meminta timnya untuk berkeliling menjaring kembali petani yang memerlukan program konversi tersebut dan bisa memenuhi persyaratannya. "Syarat umum petani yang bisa mendapatkan bantuan, salah satunya memiliki lahan. Banyak petani yang tidak memiliki lahan, kebanyakan penggarap. Komisi VII akan memperjuangkan agar pemerintah bisa merelaksasi peraturan dan ketentuan ini, sehingga petani bisa lebih banyak merasakan manfaatnya," ujarnya. Sementara itu Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Iwan Prasetya Adhi menjelaskan, program konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani sudah berjalan cukup lama, bukan sekali ini saja. "Dimaksudkan membantu petani dan nelayan untuk bisa mendapatkan energi lebih bersih, murah juga membantu menyelamatkan lingkungan. Karena kalau menggunakan BBM hasil pembakarannya beracun, kalau ini (gas) jauh lebih kecil tingkat polusinya," ucapnya. Iwan mengungkapkan, tahun 2020 terdapat kurang lebih 10 ribu petani dan 10 nelayan tersebar di 24 kota serta kabupaten yang mendapatkan bantuan program konversi BBM ke BBG. "Tahun depan kita rencanakan 28 ribu petani dan 28 ribu nelayan. Ini gratis tidak ada biaya-biaya lagi," pungkasnya.(hyt)

Sumber: