Pergerakan Tanah Landa Sukaresmi dan Kadupandak Cianjur
CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat 10 kejadian bencana menjelang akhir bulan Januari 2020. Sebagian besar merupakan pergerakan tanah. "Ada tiga bencana longsor dan satu bencana puting beliung di Cibeber kemarin, sisanya pergerakan tanah di wilayah Kecamatan Sukaresmi dan Kadupandak," ungkap Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sofyan kepada cianjurekspres.net, Senin (27/1/2020). Ia menjelaskan, kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana pergerakan tanah di Cianjur ini berada di tingkat ringan hingga berat. Diantaranya terjadi wilayah Kecamatan Sukaresmi, tepatnya di Desa Sukamahi " Warga terpaksa diungsikan karena rumah rusak parah," kata Irfan. Sementara di Kecamatan Kadupandak, pergerakan tanah yang terjadi tidak banyak membuat warga mengungsi. Hanya satu keluarga yang mengalami kerusakan rumah akibat bencana tersebut. "Ini yang diungsikan yang sudah lansia, anak-anak dan wanita, sedangkan kaum pria dan pemuda masih ada yang bertahan," katanya. Selain rumah rusak yang berakibat mengungsinya beberapa warga, jalan sepanjang 100 meter juga amblas dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Yaitu di Kampung Bojongkasih, Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak. "Sebenarnya masih bisa dilalui oleh pengendara motor saja, namun tetap harus hati-hati ya. Arus kendaraan diarahkan ke jalur alternatif lain," paparnya. Musim hujan yang belum usai membuat pihak BPBD Kabupaten Cianjur dengan Relawan Tangguh Bencana (Retana) akan tetap siaga dan memantau. Pihak BPBD Cianjur mengimbau warga untuk mengaktifkan kembali ronda malam guna mengawasi pergerakan tanah agar tidak menimpa warga yang bertahan di rumahnya dan menjaga keamanan lingkungan masing-masing. "Selain kami bersama Retana akan terus memantau, saya imbau agar ronda malam diaktifkan kembali untuk pengawasan agar tidak menimpa warga dan menjaga keamanan lingkungan bersama," pungkasnya.(rid/hyt)
Sumber: