Gugus Tugas Covid-19 Cianjur: Puskesmas Harus Kirim Hasil Swab Nakes Secara Rutin
Cianjurekspres.net - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, semua tenaga kesehatan di masing-masing Puskesmas harus mengirimkan hasil swab test secara rutin. "Saya menyarankan, kepada semua masing-masing Puskesmas untuk melakukan swab test kepada semua tenaga kesehatannya secara rutin," kata Yusman, Minggu (20/12) dilansir dari Harian Cianjur Ekspres. Yusman mengatakan, penting rasanya semua tenaga kesehatan melakukan pengecekan kesehatan dengan cara swab tes rutin. "Paling tidak dalam satu bulan dua kali swab tes, sehingga bisa terkontrol," katanya. Menurutnya, permintaan tersebut memang tidak direspon semuanya oleh pihak Puskesmas. "Ada yang merespon, dan ada juga yang tidak merespon. Buktinya ketika Puskesmas Cibeber merespon, ternyata ada beberapa orang Nakes yang terkonfirmasi Positif Covid-19," kata Yusman. Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Tembus Angka 1000 Lebih, Ketua DPRD Cianjur Imbau Masyarakat Tetap Waspada Yusman mengatakan, bagi masyarakat yang ingin berobat tidak perlu khawatir karena masih ada Puskesmas lainnya yang memang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. "Kalau untuk Puskesmas Cibeber, tentunya kita batasi pelayanannya, terkecuali yang sifatnya urgent," paparnya. Yusman mengatakan, hal tersebut dilakukan karena saat ini kasus Covid-19 sangat meningkat terlebih di lingkungan Puskesmas. Sementara itu, empat orang kepala dinas (Kadis) dan satu orang camat serta Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab test, dan satu diantaranya meninggal dunia. Sementara, ke tiga orang Kadis tersebut saat ini tengah melakukan isolasi. Diketahui, ke empat kepala dinas yang terkonfirmasi positif Covid-19 yaitu Kepala Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan (DKPP) Parwinia, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Budi Rahayu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dedi Supriadi dan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Yudi Ferdiana yang meninggal beberapa waktu lalu. Sementara, Sekretaris DLH Kabupaten Cianjur dan Camat Pasir Kuda juga terkonfirmasi positif Covid-19. Yusman mengatakan, para kepala dinas yang terkonfirmasi tersebut diduga ada kontak erat dengan pasien positif lainnya. "Memang pasti ada kontak erat dengan yang positif. Saat ini mereka sudah ditempatkan di tempat isolasi Bumi Ciherang," ujarnya melalui sambungan telepon, Minggu (20/12). Kendati demikian, Yusman mengatakan untuk Kabupaten Cianjur masih dalam zona kuning, mengingat evaluasi baru akan dilakaksanakan hari ini, Senin (21/12). "Kalau sekarang masih kuning, besok (hari ini, red) evaluasinya dari kementrian dalam negerinya," katanya. Adanya para kepala dinas yang positif, Yusman mengatakan untuk karyawan lainnya sudah diberlakukan WFH. Karena, setelah meninggalnya kepala Disparpora, bupati meminta untuk membuat aturan WFH. "Dinas-dinas sudah WFH, karena setelah meninggalnya Kadisparpora, Bupati meminta untuk membuat aturan WFH untuk semua dinas, baik yang ada kasusnya semua wajib WFH sebesar 50 persen," tutup Yusman. Isolasi di Bumi Ciherang Sementara itu para tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Cibeber yang terkonfirmasi positif Covid-19 melakukan isolasi di Bumi Ciherang, Kecamatan Pacet. "Nakes yang di Cibeber semua sudah masuk Bumi Ciherang, sudah diisolasi kurang lebih dari hari Kamis kemarin, sudah 4 hari diisolasi," ujar Yusman. Saat ini untuk tempat isolasi standarnya sudah penuh, hanya saja standarnya untuk kasus-kasus tertentu. "Misalkan ada keluarga yang positif kita biasanya langsung mengatur lagi. Jadi bisa dipaksakan satu ruangan itu bisa 4-5 orang," kata Yusman. Tapi, lanjut Yusman, untuk satu orang sudah penuh. Ia juga mengatakan rencananya akan menambah tempat isolasi yang berlokasi di Ciloto. "Rencana penambahan ruang isolasi ada, masih dalam tahap komunikasi dan negosiasi. Tempatnya di Ciloto. Di sana sangat bangus kalau bisa dikerjasamakan. Dan memang bupati juga sudah menyuruh langsung itu harus segera di fungsikan," terangnya. (yis/job3/sri)
Sumber: