Pedagang Bunga Hias Cianjur Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Pedagang Bunga Hias Cianjur Tetap Bertahan Saat Pandemi Covid-19

Cianjurekspres.net - Pandemi Covid-19 yang sudah hampir satu tahun terjadi benar-benar berdampak luas, terutama dalam sektor usaha dan tak terkecuali terhadap pedagang bunga hias. Mereka merasakan betul sulitnya berjualan di era pandemi ini. Salah satu pedagang bunga hias Ajam (33) warga Kampung Ciwalen, Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukaresmi tetap bertahan jual bunga hias dalam lima tahun terakhir. Tanaman yang dikemas menggunakan pot kecil dari plastik ini awalnya banyak yang menyukai sebelum terjadi pandemi Covd-19. Beragam jenis bunga hias yang ia tanami di lahan seluas kurang lebih 100 meter persegi tersebut. Kegiatan rutin dalam setiap harinya, Ajam menggeluti usahanya sebagai perajin atau pembudidaya bunga hias tersebut. Ada Dua jenis bunga terdiri dari jenis daun dan bunga hias. Ratusan bahkan ribuan pot bunga berukuran kecil dia persiapkan di dalam bagunan yang hanya beratapkan plastik dan dinding terbuat dari jaring khusus untuk bunga. Jenis bunga yang ada dijual Ajam adalah, jenis Hipotes, Pinka, Peronia, Petonia, Rokot, Asteroid, Gelang, Inpesen, Tali Bracoa, Aster dan masih banyak jenis lainnya. "Lumayan kang, apalagi saat ini di masa-masa sulit seperti sekarang ini," kata Ajam sambil menunjukan beberapa koleksi bunga hiasnya itu, Minggu (14/2) dilansir dari Harian Cianjur Ekspres. Setelah menunjukkan berapa bunga yang siap di jualnya, Ajam pun kembali bekerja memasukan bibit bunga lainnya yang dimasukan ke dalam pot yang berisikan tanah bercampur Skam bakar. "Perawatannya cukup mudah, hanya tinggal memberikan siraman air saja kalau beli bunga di saya ini," ungkapnya. Sambil menggunakan Topi atau Laken warna hitam, Ajam pun bercerita tentang pengalamannya sebagai pedagang bunga hias. "Sudah 5 tahun saya bergelut di bunga hias seperti ini, lumayanlah kang ketimbang tidak ada pemasukan sama sekali," ujarnya. Mediasi tanam bunga hias seperti ini sangatlah mudah, hanya tanah dicampur skam bakar dan sedikit pupuk NPK. "Sebenarnya, tanah dicampur skam bakar saja sudah cukup. Kalau mau lebih subur lagi, gunakan pupuk NPK," katanya. Untuk harganya sendiri lanjut Ajam, jenis bunga daun dijualnya cuma Rp7 ribu, sedangkan untuk jenis bunga cuma Rp12 ribu per satuan potnya. "Saya jual Rp7 ribu paling murah, sedangkan paling mahal cuma Rp12 ribu," paparnya. Menurutnya, dalam satu hari ia bisa menjual sebanyak 100 pot berbagai jenis bunga lainnya. "Alhamdulillah dalam satu hari, bisa menjual sebanyak 100 pot, sebenarnya itu masih sedikit jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelasnya. Pesanan bunga saat ini datang dari Jakarta, sedangkan untuk lokalan masih sangat jarang melainkan hanya orang-orang tertentu. "Lokalan masih orang-orang tertentu saja, rata-rata masih pesanan dari Jakarta," ungkapnya.(yis/sri/hyt)

Sumber: