59 Desa Blank Spot Internet, Diskominfosantik Garap Program Cianjur Caang Informasi
Cianjur.jabarekspres.com - Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Cianjur sedang menggarap program Cianjur Caang Informasi agar desa-desa yang blank spot bisa terakses jaringan internet. "Nanti Insya Allah di desa-desa blank spot itu bisa terakses internet," ujar Kadiskominfosantik Kabupaten Cianjur, Teddy Artiawan dilansir dari Cianjur Ekspres, Kamis (20/5). Diungkapkannya, terdapat 59 dari 360 desa dan kelurahan yang blank spot khususnya di wilayah Cianjur Selatan. "Juga ini terpengaruh letak geografis seperti pegunungan, geografis berpengaruh sulit untuk membangun BTS atau mengakses sinyal," kata Teddy. Secara letak geografis, ada 124 blank spot di Kabupaten Cianjur. Hal ini pun menjadi Pekerjaan Rumah pemerintah dalam mewujudkan digitalisasi berkemajuan di Cianjur. "Kita sudah mengundang beberapa Internet Service Provider (ISP) untuk bisa membantu karena APBD Cianjur terbatas, maka kita berupaya sumbernya dari APBN, APBD, CSR, dam swasta, supaya bisa internet masuk ke lokasi tersebut karena APBD terbatas sementara blank spot luas," kata dia. Baca Juga: Tabrak Gerobak Batagor, Pelaku Begal di Cianjur Ditangkap Warga Hingga saat ini, pihaknya masih merintis program tersebut untuk mencari investor yang mau berinvestasi. Diharapkan, dengan program ini pihaknya bisa membangun BTS di blank spot. "Mudah-mudahan harapannya, dari sumber tersebut bisa memasang BTS agar masyarakat Cianjur selatan bisa merasakan bagaimana internet masuk dalam peningkatan ekonomi," harap Teddy. Baca Juga: PTM Ditarget Juli, Disdikbud Cianjur Genjot Vaksinasi Guru Sementara itu salah seorang warga Kampung Pasir Salam, Desa Pasir Dalem, Kecamatan Kadupandak, Cianjur Selatan, Asep (23) mengaku kesulitan berkomunikasi dengan keluarganya di kampung. Selama ini ia tinggal di Kecamatan Cianjur untuk bekerja. "Kalau di kampung itu susah buat dapet internet, satu-satunya cara berkomunikasi ya harus nelepon pakai pulsa," ujarnya kepada wartawan, Kamis (20/5). Karena alasan tersebut, Asep mengaku memilih pulang ke kampung halamannya meski ada larangan mudik. Sebab, ia tidak bisa berkomunikasi lewat internet ke kampung halamannya. "Di kampung kalau mau ada sinyal itu harus ke perbukitan dan lumayan jauh. Jadi mending pulang aja ke Cianjur selatan, mau virtual juga nggak nyampe kan," pungkasnya.(job3/sri/hyt)
Sumber: