Harga Tabung Oksigen Meroket, Petani Ikan di Cianjur Tunda Panen
Cianjurekspres.net - Bandar Ikan di Dermaga Coklat Cirata, Desa Cikidangbayabang memilih menunda penjualan ikan karena harga tabung oksigen meroket. Semula harga tabung oksigen Rp120 ribu menjadi Rp250 ribu per tabung. Seorang bandar ikan asal Dermaga Coklat Yana Suryana (39) atau yang akrab disapa H Bongkeng, mengatakan, ia baru saja menerima telepon dari agen gas jika harga gas pertabungnya hari ini (kemarin-red) mencapai Rp250 ribu. "Barusan saya dapat kabar perhari ini harga tabung gas oksigen Rp250 ribu, kemarin masih Rp 150 ribu," ujar H Bongkeng seperti dilansir dari Harian Umum Cianjur Ekspres. Melihat kondisi seperti itu, H Bongkeng memilih menahan diri untuk menjual ikan dan menunggu kondisi stabil terlebih dahulu. "Saya menunggu sambil mencari harga tabung gas yang masih Rp120 ribu," kata H Bongkeng. Ia mengatakan, jika harga oksigen pertabung Rp 250 ribu maka hal tersebut mengakibatkan modal penjualan ikan tidak akan sebanding dengan keuntungan yang didapat. "Satu tabung gas oksigen itu untuk 2,5 ton ikan, jika harganya Rp250 ribu ini tentu tak sebanding dengan modal nantinya," kata Bongkeng. Ia berharap kondisi seperti sekarang segera pulih karena perputaran ekonomi di Jangari lambat laun jalan di tempat sehingga memberikan efek domino untuk yang lainnya. "Ikan yang tak terjual tetap harus diberi makan, kebutuhan akan pakan naik tak heran hari ini harga pakan akan terus naik," katanya. Ia mengatakan, petani tak bisa menahan ikan terlalu lama di kolam. Jika kekurangan pakan dan terlalu lama di kolam maka ikan akan bertelur lalu setelah itu mati. Ke depan ia berharap ada isi ulang gas oksigen di kawasan Demaga Coklat agar harga tinggi tak terjadi lagi. Sementara itu Ketua Umum Komunitas Petani Kolam Jaring Apung (KPKJA) H. Edi mengatakan, bahwa kelangkaan tabung gas oksigen di kalangan petani ikan kolam jaring apung di Jangari memang sangat berdampak. "Dampaknya bagi para petani ikan dan atau juga bagi bandar-bandar ikan sangat berdampak, karena pada saat akan memanen tentunya membutuhkan banyak oksigen," kata Edi. Tindak Tegas Polres Cianjur akan menindak tegas terhadap siapa saja yang berani memainkan atau menimbun tabung gas oksigen yang menyebabkan kenaikan dan kelangkaan. Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait terjadinya kelanggan tabung gas oksigen dalam beberapa hari terakhir. "Saat ini Intelijen dan Reskrim Polres Cianjur tengah melakukan penyelidikan," ujarnya kepada wartawan, Selasa (6/7). Kapolres menegaskan, apabila dalam penyelidikan tersebut ditemukan adanya oknum atau pihak yang sengaja menimbun atau mempermainkan harga. Maka, pihaknya tidak akan segan untuk menindak tegas dengan peraturan yang berlaku. "Tentu akan kita tindak tegas, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Kami tidak akan segan untuk proses hukum," tegasnya. Kapolres mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya belum medapatkan laporan terkait adanya indikasi penimbunan atau permainan harga tabung oksigen, yang mengakibatkan terjadinya kelangkaan. "Dalam proses penyelidikan terjadinya kelangkaan tabung oksigen ini, kami membuat tim khusus dari beberapa satuan Polres Cianjur," ucapnya. Saat ini tabung oksigen disejumlah apotek di Kabupaten Cianjur mulai kosong. Kelangkaan tersebut diduga imbas dari meningkatnya pasien Covid-19. Bahkan kalau ada pun harganya tinggi. Pemilik Apotek disekitar RSUD Cianjur tepatnya di Jalan Pasirgede, Kelurahan Bojongherang, Cianjur, Ikhsan mengatakan, saat ini pasokan tabung oksigen sudah tidak ada. Akibatnya stok pun kosong. "Sudah hampir tiga hari lalu, pasokan dari agen yang biasa memasok sudah tidak ada. Katanya sekarang oksigen di pasok khusus untuk ke rumah sakit," singkatnya. (hyt/yis/job3/sri)
Sumber: