Launching Karaos, Pemkab Cianjur Kembangkan Lahan 40 Hektar Jadi Sentra Produksi Kentang

Launching Karaos, Pemkab Cianjur Kembangkan Lahan 40 Hektar Jadi Sentra Produksi Kentang

Cianjurekspres.net - Pemerintah Kabupaten Cianjur mengembangkan sentra produksi kentang di Kampung Maleber, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet. Lahan yang digunakan tidak main-main seluas kurang lebih 40 hektar yang melibatkan sekitar 800 orang petani. Pengembangan sentra produksi kentang ini terungkap saat Wakil Bupati Cianjur Tb. Mulyana Syahrudin melakukan launching program Kawasan Pertanian Super Prioritas (Karaos) yang dibarengi penandatanganan MoU antara Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur dengan BUMD Cianjur Sugih Mukti di lokasi tersebut, Jumat (23/7/2021). "Disini ada 40 hektar, petaninya ada 800 orang. Ini akan dijadikan sentra untuk tanaman kentang, karena sudah di coba bagus," ujar Wabup Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin kepada wartawan, Jumat (23/7/2021). Meski tidak menjelaskan berapa produksi kentang yang bisa dihasilkan nantinya, namun Wabup menegaskan terkait pendampingan dan pemasaran diserahkan ke BUMD Cianjur Sugih Mukti serta Dinas Pertanian. "Mereka (BUMD) memiliki sumber daya yang berkenaan dengan pertanian dan itu bisa berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk memberikan edukasi kepada para petani. Misalnya jenis-jenis tanaman yang sesuai dengan kontur tanah di setiap kecamatan. Kemudian tentang jadwal tanam, pendampingan selama para petani itu menanam sampai dengan panen," katanya. Terkait dengan modal, jelas Wabup, para petani yang tidak memiliki modal akan dibantu kredit dari bank bjb, PT BPR Cianjur Jabar dan PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM). "Tetapi nilai kredit itu akan ditentukan oleh penyuluh pertanian. Penyuluh di jajaran Dinas Pertanian akan menghitung berapa modal yang dibutuhkan untuk menanam, itu akan menjadi angka kredit dan akan dibayar pada saat panen," katanya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Winny Parwinia, membenarkan jika lahan pertanian seluas 40 hektar tersebut untuk tanaman kentang. "Kita bikin sentra kentang di sini, ada sebagian untuk bibit dan konsumsi," katanya. Dirinya pun belum bisa menentukan berapa produksi kentang yang bisa dihasilkan nantinya dengan masa tanam selama enam bulan. "Kita menghitung nanti dan kita lihat juga kebutuhan pasarnya berapa," ujar Winny. Perihal launching program Karaos, jelas Winny, selain untuk mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Cianjur juga sebagai upaya mewujudkan petani manjur yang bekerjasama dengan BUMD Cianjur Sugih Mukti. "Target 500 Petani Manjur sampai lima tahun ke depan, jadi tahun ini simbolis tiga orang dulu. Kita akan mencari petani yang sudah ada, juga petani baru," katanya. Soal kerjasama dengan BUMD Cianjur Sugih Mukti, Winny mengungkapkan, Dinas Pertanian sebagai hulunya setidaknya sudah memiliki peta kebutuhan pasar dari BUMD dan Diskoperdagin. Sementara itu Direktur Utama BUMD Cianjur Sugih Mukti, Fajri Basir menambahkan, BUMD Cianjur Sugih Mukti didirikan visinya dari Cianjur untuk Cianjur. Diungkapkannya, ada enam sektor yang menjadi fokusnya yakni pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, jasa dan perdagangan. "Jadi salah satunya adalah pertanian, karena memang sumber pendapatan paling besar di Cianjur. Tugas kami ada dua, sosial dan bisnis. Jadi kami akan melakukan fungsi ini dengan mensupport petani-petani di Cianjur, memasarkan produk-produk Cianjur dengan harga yang baik pembelian dari petani. Kemudian kami akan salurkan ke pasar masyarakat Cianjur dengan harga terjangkau. Itu tujuan utamanya," pungkasnya.(hyt)

Sumber: