Bupati Cianjur akan Bawa Berobat Ece dan Keluarganya yang Lumpuh

Bupati Cianjur akan Bawa Berobat Ece dan Keluarganya yang Lumpuh

Cianjurekspres.net - Bupati Cianjur, Herman Suherman akan membawa Ece dan keluarganya warga Kampung Perum RT 06/RW 10, Desa Bobojong, Kecamatan Mande yang menderita lumpuh akan dibawa berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. "Mohon maaf sebelumnya, karena saya baru mengetahuinya sekarang, saya pastikan keluarga tersebut akan diperiksa di RSUD karena apa gejalanya bisa lumpuh hingga satu keluarga," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman saat ditemui di Pendopo, Senin (2/8) seperti dilansir dari Harian Umum Cianjur Ekspres. Herman mengatakan, tidak semua warga Cianjur langsung ia datangi ke masing-masing Kampung namun pihaknya dengan sigap berkoordinasi dengan Dinas Sosial agar mendata dan membawa langsung keluarga Ece tersebut. "Saya akan langsung koordinasi dengan Dinas Sosial untuk mendata dan membawa keluarga Ece ke Rumah Sakit," ujarnya. Herman mengatakan, nanti setelah dilakukan pendataan oleh Dinsos langkah selanjutnya mungkin akan diberikan bantuan namun setelah melihat hasilnya. "Kita lihat nanti, setelah mendapatkan perawatan medis dari rumah sakit seperti apa," jelasnya. Diberitakan sebelumnya, sekeluarga di Kampung Perum RT 06/RW 10, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, menderita lumpuh. Sang ibu, Iin (50) telah meninggal dunia dan kini tinggal Ece (60) dan Muhamad Dedi (30), anaknya. Hal tersebut tentunya perlu adanya perhatian dari pemerintah, untuk keberlangsungan hidup keluarga Ece tersebut. Berdasarkan keterangan Ece saat ditemui Cianjur Ekspres di rumahnya, ia menderita lumpuh saat usia 30 tahun. Saat itu ia bekerja serabutan mengurus kerbau milik orang dan terjatuh. "Sejak itu kedua kaki saya tak bisa lagi digunakan untuk bekerja, lalu disusul oleh istri saya yang juga terjatuh dan lumpuh," kata Ece. Ece mengatakan, anaknya Muhamad Dedi lumpuh sejak kecil. "Kami semua sudah berobat ke sana sini hingga rumah yang dulu nyaris ambruk karena untuk berobat kami sekeluarga, namun tak kunjung sembuh," kata Ece. Ece mengatakan, anak bungsunya Ai Atikah (28) yang sudah menikah membuatkan tempat tinggal di bagian belakang namun belum beres karena terkendala biaya. "Sempat ada bantuan beras tiga kali namun sekarang tak ada lagi," kata Ece. Ia mengatakan, setiap hari masih harus membeli obat warung karena sakit kakinya sering kumat. "Kalau lagi ingin keluar saya gunakan tongkat kayu buatan saya itu," kata Ece sambil menunjuk ke arah pintu. (hyt/yis/sri)

Sumber: