Mahawan Karuniasa: Politik Sering Merugikan Lingkungan

Mahawan Karuniasa: Politik Sering Merugikan Lingkungan

Cianjurekspres.net - Direktur Environment Institute, Dr. Mahawan Karuniasa menegaskan selama ini politik sering merugikan lingkungan. Sehingga sangat penting calon pemimpin daerah memiliki isu tentang lingkungan didalam visi dan misinya di Pilkada 2020. "Selama ini sering politik itu merugikan lingkungan, dalam arti pada saat Pilkada dan Pileg lingkungan rusak. Karena orang ngumpulin duit untuk modal kampanye dan lain-lain. Ini kita ingin balik. Artinya calon pemimpin daerah atau anggota legislatif, pada saat akan Pilkada dan seterusnya punya visi misi lingkungan dan prosesnya pun dibalik," kata Mahawan usai kegiatan Ngobrol Aspirasi Lestari Pilkada 2020 dengan tema "Pelestarian ekonomi dan lingkungan hidup untuk masa depan generasi milenial" di Aula Pertemuan Gedung KNPI Kabupaten Cianjur, Kamis (5/3/2020). Inti dari semuanya jelas Mahawan, bahwa yang tadinya politik merugikan lingkungan atau sebaliknya justru memberikan keuntungan bisa memberikan manfaat. Ia mencontohkan sudah banyak penelitian jika akan Pemilu dan lain-lain ada Deforestasi hutan sangat besar dan kebakaran terjadi lebih banyak. "Sehingga pemimpin yang terpilih adalah yang memberikan perhatian kepada lingkungan, yang sadar mengenai pentingnya pembangunan berkelanjutan, sadar kelestarian lingkungan dan ekonomi. Kalau gagal menjaga lingkungan, maka ekonomi akan terganggu," katanya. Diungkapkannya, ada dua hal yang menjadi komitmen Environment Institute di Pilkada 2020. Pertama, meyakinkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), pentingnya memasukkan isu lingkungan di dalam materi debat calon pemimpin daerah dan visi misinya melalui peraturan yang ada. "Kedua, kita berinteraksi dengan konstituen (milenial,red), milenial sangat penting membantu kesadaran pentingnya isu lingkungan bagi masa depan mereka," ujar Mahawan. Sehingga, lanjutnya, terjadi transaksi politik antara konstituen khususnya milenial dengan para calon pemimpin daerah. Dimana, para calon pemimpin daerah pun sadar tidak akan dipilih jika tidak punya visi misi lingkungan yang baik. "Begitupun sebaliknya, konstituen milenial tidak akan memilih calon pemimpin daerah yang tidak memiliki visi misi lingkungan yang konkret, bisa membangun daerahnya dan meyakinkan bahwa kondisi lingkungan semakin baik di daerahnya," tandas Mahawan. Meski Environment Institute tidak melakukan penelitian khusus terkait kerusakan hutan di Kabupaten Cianjur. Dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia ini mengatakan dari hasil penelitian sudah banyak. "Seperti yang saya paparkan tadi, kita bisa petakan potensi bencana dan kerawanan bencana, kekeringan dan longsor. Ini menjadi satu peta penting bagi pemimpin daerah, bagaimana mengelola tata ruang kerawanan bencana yang harus dikurangi bukan bertambah. Itu salah satu manfaat politik calon pemimpin daerah, memiliki visi misi lingkungan mengatur tata ruang pada saat terpilih, maka resiko bencana berkurang," tuturnya. Sementara itu Ketua Rumpun Rumah Pergerakan untuk Negeri Kabupaten Cianjur, Ismat Nasrullah berharap Pilkada sebagai momentum perubahan bagi Cianju khususnya terhadap para calon pemimpin daerah memiliki visi dan misi yang jelas kaitan lingkungan hidup "Bagaimana memanfaatkan sumber daya alam secara produktif, maupun kultural dan budaya dilestarikan," pungkasnya.(*)

Sumber: