Ini Jawaban Riksa saat Ditanya Sikap dan Harapan KNPI di Pilkada Cianjur
Cianjurekspres.net - Ketua Terpilih DPD KNPI Kabupaten Cianjur, Muhammad Riksa Iman Pribadi menegaskan pihaknya mengambil sikap independen dan aktif di Pilkada Cianjur 2020. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan peraturan organisasi KNPI. Diungkapkannya, pertanyaan tersebut juga muncul saat dirinya melakukan konsolidasi dan silaturahmi dengan organisasi kemahasiswaan, kepemudaan termasuk organisasi sayap partai sebelum pelaksanaan Musda DPD KNPI di Kecamatan Sindangbarang. "Kang apabila nanti terpilih menjadi Ketua KNPI, bagaimana sikap KNPI di Pilkada 2020 Kabupaten Cianjur?. Saya menjawab, sesuai dengan aturan AD/ART dan peraturan organisasi kalau tidak salah, sikap KNPI secara keorganisasian didalam pemilu adalah independen dan aktif," kata Riksa kepada wartawan, Rabu (11/3/2020). Artinya, Riksa menegaskan, secara keorganisasian KNPI bersikap independen. Namun secara personal bagi pengurus-pengurus yang nanti masuk ke KNPI, boleh menentukan sikap politiknya di Pilkada. Tetapi jangan membawa keorganisasian KNPI-nya. "Dalam musda, pertanyaan dan jawaban tersebut saya sampaikan sesuai dengan peraturan AD/ART KNPI. Bahwa KNPI di Pilkada Cianjur bersikap independen dan aktif," tuturnya. Riksa berharap, mudah-mudahan Bupati Cianjur kedepan bisa lebih memaksimalkan kepedulian terhadap sektor pemuda. "Karena saya yakin dan memang pengalaman dulu, segmen kepemudaan itu salah satu yang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Cianjur. Tetapi kondisi riil anggaran, luas wilayah dan jumlah penduduk, harus ada skala prioritas," ujarnya. Skala prioritas mana saja, Riksa menjelaskan, didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun kebelakang infrastruktur menjadi skala prioritas utama. "Mudah-mudahan kedepan ada keberpihakan anggaran untuk kemajuan khususnya kaum pemuda di Cianjur. Apalagi pemuda yang memiliki daya kreatif dan inovatif untuk kemajuan berbagai segmen di Cianjur," harapnya. Lebih lanjut dirinya mengatakan, kedepan perhatian pemuda bukan lagi soal pelatihan, tetapi harus implementasi.Contoh, ada sekelompok pemuda yang mempunyai daya inovatif dan kreatif didalam segmen ekonomi (UMKM), bukan lagi harus dilatih, bintek atau diklat. "Tetapi harus ada implementasi, salah satunya kepedulian sektor anggaran dan pemerintah menyediakan pangsa pasar bagi mereka. Termasuk lahan-lahan strategis di gedung pemerintahan atau sekarang bermunculan hotel di Cianjur, didalamnya ada tempat khusus pemasaran produk-produk UMKM hasil para pemuda," tutur Riksa.(*)
Sumber: