Pemkab Cianjur Bakal Siapkan Alat Berat di Titik Rawan Bencana

Pemkab Cianjur Bakal Siapkan Alat Berat di Titik Rawan Bencana

Cianjurekspres.net - Pemerintah Kabupaten Cianjur akan menyiapkan alat berat di beberapa titik wilayah rawan bencana. Hal ini sebagai langkah untuk mempercepat penanganan bencana alam. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, kami dari Pemkab Cianjur akan menyiapkan alat berat di beberapa titik wilayah terjadinya bencana," kata Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin, Minggu (5/12). Dirinya mengatakan, penyiapan alat berat untuk mengantisipasi puncak musim hujan di Desember dan Januari. Terlebih, jelas Mulyana, dari beberapa kejadian bencana seperti banjir dan longsor terkendala distribusi alat berat yang terkadang agak lama karena topografi Cianjur yang berbukit dan lembah khususnya di wilayah Cianjur Selatan. "Jadi kami minta kepada warga terdampak bencana yang memerlukan alat berat untuk bersabar, pasalnya distribusi alat berat terkadang terkendala jarak, terutama wilayah selatan," ujarnya. "Kami semua mewaspadai termasuk daerah yang rawan bencana," sambung Mulyana. Baca Juga: Gawat! Lima Alat Deteksi Tsunami di Cianjur Rusak Akibat Dimakan Usia dan Cuaca Terkait dengan anggaran, menurut Mulyana, Pemkab Cianjur sudah mengalokasikan untuk penanganan bencana dari anggaran biaya tak terduga. Dirinya berharap, setelah apel kesiapsiagaan bencana dan surat edaran dari bupati Cianjur kepada setiap kecamatan, bisa mengantisipasi bencana lebih dini sehingga meminimalisir korban jika terjadi bencana. "Alhamdulilah sampai saat ini tak ada korban jiwa dari bencana dan kami berdoa semoga semuanya tetap waspada agar bencana bisa diantisipasi sejak dini sehingga tak menimbulkan korban jiwa," katanya. Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, mengaku dilema dengan status Cianjur siaga satu bencana namun masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana sulit di relokasi. Baca Juga: Erick Thohir: BUMN Segera Bergerak Cepat Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru "Di sisi lain masyarakat harus di relokasi, tetapi kebanyakan kan tidak mau untuk di pindahkan," katanya kepada wartawan, Sabtu (4/12). Rudi menjelaskan, banyaknya masyarakat yang tak mau dipindahkan karena persoalan tak memiliki tanah lain untuk kembali mendirikan rumah untuk di tinggali. "Tapi kan yang jadi persoalan masyarakat mau tinggal di mana, kebanyakan itu seperti itu keluhannya," katanya. Rudi juga mengungkapkan, pihaknya hanya bisa memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada untuk kemungkinan terjadinya bencana. "Kami hanya dapat memberikan imbauan saja walaupun kami sudah memetakan daerah-daerah yang rawan," paparnya. Saat ini, lanjut dia, tercatat dua kecamatan yang rawan pergerakan tanah dan longsor karena wilayahnya memiliki kontur tanah perbukitan dan lereng-lereng gunung. "Saat ini ada dua kecamatan yang rawan yaitu Campaka dan Campakamulya," pungkasnya.(yis/dik/hyt)

Sumber: