Harga Sayuran Anjlok, Petani: Stok banyak

Harga Sayuran Anjlok, Petani: Stok banyak

Cianjurekspres.net - Harga sayuran di Kecamatan Pacet, Cianjur sudah sepekan ini mengalami penurunan. Padahal stok di petani masih sangat banyak. Isak (45), petani sayuran di Blok Ciguntur, Desa Cipandawa-Sukatani mengaku, harga sayuran hampir sepekan ini terus merosot. "Harga sayuran sekarang turun lagi, kondisi seperti ini hampir satu minggu," katanya, Kamis (20/1). Menurutnya, sayuran jenis pakcoy sebelumnya Rp3500 per kg saat ini turun sudah mendekati Rp1 ribu per kg. "Penurunan harga begitu cepat, padahal dikebun stoknya masih lumayan banyak. Bandar terima cuma Rp1500 per kg," ujar Isak. Baca Juga: Tak Cukup Hanya Minta Maaf, LKC Minta Arteria Dahlan Dipecat Hal serupa juga diutarakan petani sayuran asal Gunungputri, Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Acep. Dirinya saat ini menanam sayuran jenis bawang daun, pakcoy, kapelan, dan wangsih. "Kemarin saya jual wangsih harganya masih lumayan, sekarang harganya anjlok turun Rp5 ribu per kg, kapelan dari sebelumnya Rp8 ribu per kg sekarang kembali Rp2 ribu per kg," katanya. Sementara itu Bandar Sayuran di Sub Terminal Agribisnis (STA) Cigombong, Enur, mengaku, harga sayuran saat ini mengalami penurunan tingkat daya beli di Pasar Induk Keramat Jakarta, Bogor, Depok, Cikemah Bogor. Baca Juga: Meski Sudah Minta Maaf, SAPMA PP Cianjur Harap Arteria Dahlan Segera di PAW "Sekarang ini tingkat daya beli di pasar-pasar yang kami pasok lagi ada penurunan, sehingga sangat berdampak pada harga beli dari petani," kata Enur. Dirinya mengungkapkan, harga beli tomat Rp10 ribu per kg dari petani, daun bawang Rp8 ribu per kg, kol Rp2 ribu per kg, wortel Rp3500 per kg, pakcoy Rp1500 - Rp2 ribu per kilo, sesin Rp500 per kg, sawi ijo Rp500 per kg, sawi putih Rp2500 per kg. "Harga diatas belum ongkos kuli, dan ongkos dijalan menuju Pasar yang dituju. Jika ditotal, biaya pengiriman per satu kali pengiriman bisa menghabiskan Rp1 juta," ujarnya. Baca Juga: Lakukan Audensi dengan PDI Perjuangan, Kelompok Mahasiswa Ini Minta Artaria Dahlan Dipecat Enur mengatakan, barang yang dikirim ke pasar-pasar baik itu di Jakarta, Bogor, Depok belum tentu bisa habis terjual. "Kadang banyak juga sayuran yang kembali dibawa pulang karena tak laku, bahkan kerugian bisa mencapai Rp3 juta per satu kali pengiriman," tandasnya.(yis/hyt)

Sumber: