Wabup Cianjur Sidak Jaringan Pipa PDAM, Temukan 15 Titik Kebocoran
Cianjurekspres.net - Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin, menemukan sedikitnya 15 titik kebocoran jaringan pipa air Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) menyusuri jalan dari Kampung Cikamuning, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur sampai ke Kampung/Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kamis (10/2). "Hari ini (kemarin, red) saya berterimakasih kepada PDAM, apresiasi sering melihat postingan di akunnya PDAM banyak sekali perbaikan pipa yang bocor. Tetapi seiring dengan itu, banyak juga keluhan dari pelanggan yang disampaikan secara langsung ke saya maupun keluhan-keluhan yang dilontarkan di media sosial," kata Mulyana kepada wartawan. Baca juga: Cianjur Hentikan PTM, Target Vaksinasi Anak Sulit Tercapai Hal tersebut, jelas Mulyana, menarik perhatian dirinya untuk melihat akar permasalahan dan setelah berjalan kurang lebih dua kilometer ditemukan setidaknya 15 titik kebocoran dan sudah ada yang sedang diperbaiki. "Jadi ternyata kebocoran itu memang merata disepanjang jalur ini, kebocorannya pada sambungan," ucapnya. Lebih lanjut Mulyana mengungkapkan, usia pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air sudah hampir 35 tahun sejak dibangun dan ditanam pertama kali pada tahun 1987. Baca juga: Perumdam Tirta Mukti Cianjur Kirim Enam Karyawan ke Akatirta Magelang "Padahal umur efeketinya, umur ekonomisnya itu 20 tahun. Sehingga pipa ini sudah harus ada peremajaan kalau mau melayani konsumen secara maksimal," katanya. "Apalagi kalau yang dari sumber air Cirumput itu, pipanya itu pada zaman kolonial Belanda. Sehingga memang harus ada langkah peremajaan. Nah, mengelola PDAM ini, dari hulu kemudian ada distribusi sampai ke hilir ke pelanggan karena yang diurus itu harus ketiga faktor ini," katanya. baca juga: Resmikan Destinasi Wisata Pantai Karanghawu dan Curug Sodong di Sukabumi, Ridwan Kamil: Karena UNESCO Ngasih Deadline Mulyana menegaskan, perlu dicari sumber air baru karena seiring bertambahnya jumlah penduduk juga akan semakin meningkat kebutuhannya. "Kemudian distribusinya, transmisinya mengalirkan air dari hulu ke pengolahan kemudian ke pelanggan ini ternyata pipa distribusinya sudah banyak yang aus," katanya. Sementara Direktur Utama Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Budi Karyawan, mengungkapkan, soal peremajaan pihaknya sudah dua kali mengusulkan anggaran melalui APBN dan APBD Provinsi Jawa Barat namun gagal karena terpotong refocusing. "Tahun ini juga sudah diusulkan ke Provinsi Jabar (Anggaran, red) peremajaan, terus APBN juga sudah dimasukkan. Kita berharap turun tahun ini, mudah-mudahan tidak terpotong dengan refocusing," katanya, kemarin (10/2). Budi pun mengungkapkan, pihaknya saat ini sudah memiliki alat Giboult Joint yang berfungsi sebagai penutup kebocoran saluran pipa air bersih. "Sudah punya alat itu, sudah di beberapa titik, Giboult Joint, alat penutup kebocoran tanpa menutup aliran air," tandasnya.(mg1/hyt)
Sumber: