Belasan Tahun Tempati Rutilahu, Warga di Naringgul Cianjur Belum Tersentuh Bantuan

Belasan Tahun Tempati Rutilahu, Warga di Naringgul Cianjur Belum Tersentuh Bantuan

Cianjurekspres.net - Ema Linda (55) warga Kampung Kancah, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Cianjur, selama belasan tahun menempati rumah tidak layak huni (Rutilahu). Bahkan dirinya yang bersatus janda tersebut sejak beberapa tahun terakhir juga menderita penyakit kelenjar di leher. Ema memiliki empat orang anak, namun saat ini dirinya menempati rutilahu berukuran 4x6 meter tersebut bersama dua orang anaknya. Kondisi rumah yang dihuninya pada bagian dinding sudah bolong dan membuat dirinya seringkali harus menahan dingin saat musim hujan. Bukan itu saja, kondisi genting yang sudah tua dan rusak, kerap kali membuat air masuk dan membahasi dalam rumahnya saat hujan turun. Namun yang paling memprihatinkan, Ema sama sekali belum tersentuh bantuan dari pemerintah baik untuk perbaikan rumah maupun sembako. Baca Juga: Selain Diduga Diarahkan, KPM Kecewa Daging yang akan Dibeli Busuk "Saya menempati rumah ini sudah hampir 15 tahun, meski kondisi rumah sudah rusak tapi bagi saya rumah ini sudah anugerah dari Allah karena jujur saja rumah ini peninggalan suami," ungkap Ema, Kamis (3/3). Dirinya mengaku bingung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, lantaran tidak mampu lagi bekerja akibat sakit kelenjar yang dideritanya. "Kalau dulu sebelum sakit saya masih kuat bekerja jadi buruh serabutan di kebun orang lain, kalau sekarang sudah tidak kuat kerja karena leher saya sakit," ucap Ema lirih. Baca Juga: Anggota DPRD Cianjur Bantu Semen dan Batu Brangkal Bahkan untuk berobat pun, dirinya tidak bisa karena terbentur biaya dan belum memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah atau BPJS. "Harapan saya mudah-mudahan punya rumah layak huni yang ada fasilitas jamban air dan toilet di dalam, karena kalau diluar saya sudah tua. Apa lagi dengan kondisi badan sakit seperti sekarang ini jadi enggak kuat kalau mau ke jamban di luar rumah," tutur Ema. Sementara itu, Ketua RW 12, Roni, mengaku, dirinya sudah seringkali mengajukan bantuan untuk perbaikan rumah Ema, namun hingga saat ini tidak juga keluar. Bahkan, jelasnya, pembuatan administrasi kependudukan pun hingga saat ini belum juga selesai tanpa alasan yang pasti. "Pengajuan bantuan dari tahun 2021 sudah kita lakukan, tapi hingga detik ini tidak ke luar. Paling heran dan sulitnya terkait pembuatan persyaratan untuk Ema seperti kartu keluarga (KK)," tandasnya.(mg1/hyt)

Sumber: