Berharap Penjualan Kolang Kaling Kembali Menggeliat di Ramadan Tahun Ini

Berharap Penjualan Kolang Kaling Kembali Menggeliat di Ramadan Tahun Ini

Cianjurekspres.net - Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi warga Kampung Kedung, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Pasalnya, setiap tahun warga di kampung tersebut memproduksi kolang-kaling dari buah Cangkaleng atau lebih dikenal caruluk sebagai bahan kuliner untuk berbuka puasa. Satu keluarga rata-rata bisa memproduksi sekitar 50 kilogram kolang-kaling. Seperti Abah Makmur (65), bersama dengan anggota keluarganya sejak pukul 04.00 WIB dini hari, dirinya sudah pergi ke kebun untuk mengolah kolang-kaling di sebuah saung. Baca Juga: Soal Jumlah Penerima BLT Minyak Goreng di Cianjur, Dinsos: Belum Ada Petunjuk Alasan memilih saung di kebun untuk menghemat biaya produksi karena bisa menggunakan kayu bakar. Selain itu sampah yang dihasilkan juga tak mengganggu warga lainnya. "Sudah lama sejak tahun 80-an, setiap tahunnya saya bersama keluarga seperti ini, memproduksi kolang-kaling," ujar Makmur, Minggu (3/4). Dirinya mengungkapkan, setiap hari mampu memproduksi sekitar 50 kilogram kolang-kaling. Menurut Makmur, meski dua tahun ke belakang penjualan terganggu pandemi Covid-19. Namun dia berharap tahun ini usaha kolang kaling kembali menggeliat. Baca Juga: Tempat Hiburan di Cianjur Dilarang Beroperasi Selama Ramadan "Saat ini kami menjual Rp8-10 ribu perkilogram ya, tergantung dari ukuran kolang kaling," ujarnya. Lebih lanjut dirinya mengatakan, kolang kaling Kampung Kedung sudah terkenal di pasar-pasar wilayah Cianjur karena karena kualitas dan kesegarannya. "Kami selalu mengedepankan kualitas dan rasa tentunya, ada warisan leluhur yang selalu kami lakukan dalam setiap proses pembuatan kolang Kaling ini," ucap Makmur. Banyaknya warga Kampung Kedung yang terjun memproduksi kolang Kaling membuat kampung ini terkenal dengan sebutan kampung cangkaleng, caruluk, atau kolang kaling.(yis/hyt)

Sumber: