Terendah se-Jabar, IPM Cianjur Kembali Disorot
Cianjurekspres.net - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur yang masih terendah se-Jawa Barat, kembali disorot sejumlah pihak. Mereka menilai, salah satu penyebabnya karena kesenjangan sosial yang masih sangat jauh ditambah angka kemiskinan. Seperti yang diutarakan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Cianjur, Elsa Krismawati. Menurutnya, banyak faktor penyebabnya IPM Cianjur tetap bertahan diposisi terendah di Jawa Barat. Selain soal kesehatan, pendidikan dan juga kesejahteraan masyarakat bawah di Cianjur masih berada dibawah rata-rata. "Kenapa IPM di Kabupaten Cianjur ini terus bertahan di angka ke dua paling bawah se-Jawa Barat, salah satunya kesenjangan sosial yang didapat oleh masyarakat itu masih sangat jauh," kata Elsa, Senin (11/4). Baca Juga: Perumdam Tirta Mukti Cianjur Bagikan Takjil ke Pengguna Jalan Siliwangi Dirinya mengatakan, keresahan masyarakat Cianjur tidak akan jauh berbeda dengan keresahan masyarakat di wilayah lainnya di Indonesia. "Kesenjangan sosial akan semakin nyata, susahnya lapangan pekerjaan, pengangguran, kelaparan, tindakan kejahatan semakin meningkat karena himpitan ekonomi dan permasalahan lain yang berkenaan dengan ekonomi kerakyatan," ujar Elsa. Elsa menegaskan, jika pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Cianjur tidak respek terhadap isu-isu yang disampaikan, salah satunya tentang IPM, maka patut dipertanyakan keseriusannya dalam memimpin masyarakat dan memikirkan masa depan Kabupaten Cianjur. Sementara itu salah seorang Aktivis Cianjur, Hendra Malik, mengatakan, saat ini bisa dilihat ketika ada program bantuan sosial dari Pemerintah Pusat baik Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) dan lainnya, begitu banyak penerima manfaatnya. Baca Juga: Harga Sayuran Mulai Merangkak Naik "Artinya, angka kemiskinan juga banyak. Bahkan masih banyak warga miskin lainnya yang sama sekali tidak mendapatkan hak-haknya," katanya. Hendra mengungkapkan, khusus di wilayah Cianjur Kota meliputi Kecamatan Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Cilaku dan lainnya, masih banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi. "Saya yakin pihak-pihak terkait juga memahami itu, bisa jadi ketidaktahuannya sehingga terlewatkan atau hanya mengandalkan data sebelumnya," katanya. Menurutnya, peran serta pemerintah dan juga pihak-pihak terkait seperti Dinas sosial, DPPKBP3A, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Kesehatan itu sangat berkaitan erat. "Sebenarnya, jika ditangani dengan serius bukan tidak mungkin angka kemiskinan, kesehatan, dan juga tingkat kesejahteraan pun akan meningkat sehingga rating IPM di Jabar pun bisa bergeser ke arah yang lebih baik lagi," tandasnya.(yis/hyt)
Sumber: