Petani Cabai Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk

Petani Cabai Keluhkan Mahalnya Harga Pupuk

Cianjurekspres.net - Petani cabai di Kampung Pasircina, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, mengeluhkan mahalnya harga pupuk baik subsidi dan non subsidi. Ketua Kelompok Tani Bina Muda Lestari, Dadan Ramdani, mengatakan, penggunaan pupuk untuk kebutuhan cocok tanaman jenis cabai cukup banyak, namun dirinya bingung dengan harganya yang terus-terusan melambung. "Harga pupuk subsidi dan non subsidi sekarang ini harganya tidak jauh beda," kata Dadan, kemarin (5/6). Baca Juga: Gedung Setda Cianjur Belum Miliki SLF Menurutnya, jika harga jual cabai di pasar tidak mengalami penurunan, kenaikan harga pupuk tidak begitu dampak dengan biaya operasional di kebun. "Yang miris itu, disaat harga jual murah tapi harga pupuk malah naik," ujar Dadan. Dadan mengungkapkan, per satu hektare lahan bisa menggunakan 500 hingga 700 kilogram pupuk non subsidi untuk kebutuhan tanaman cabai. "Harga pupuk non subsidi jenis NPK Rp15 ribu per satu kilogram, sedangkan pemakaian bisa mencapai 700 kilogram, mau yang subsidi sulit didapatkan selain itu terbatas," jelasnya. Baca Juga: Realisasi PAD Kabupaten Cianjur Baru 19,77 Persen Dadan mengatakan, untuk pupuk subsidi jenis ZA naik menjadi Rp115 ribu per 50 kilogram, sedangkan sebelumnya Rp75 ribu per kemasan 50 kilogram. "Belum lagi untuk pestisida, dari harga yang biasa dibeli Rp60 ribu kemasan satu liter sekarang naik menjadi Rp100 ribu untuk herbisida kontak," katanya. Dijelaskan Dadan, dengan serba naiknya harga pupuk dan juga pestisida tentunya menjadi bertambah biaya operasional bagi petani cabai seperti dirinya. "Saya tidak mau muluk-muluk sama pemerintah, yang pasti minta diperhatikan nasib petani terlebih harga-harga kebutuhan pertanian agar bisa distabilkan. Jangan harga pupuk dan pestisida naik, tapi harga jual merosot," pungkasnya.(yis/hyt)

Sumber: