409 Orang di Jabar Positif Covid-19
Cianjurekspres.net, Hasil rapid test masif yang dilakukan selama sepekan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mencatat 409 orang terbukti positif Covid-19 (Coronavirus Disease). Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani menyebut, ada 10.597 orang yang mengikuti rapid test masif yang dilakukan di tahap pertama. "Jadi yang hasilnya positif saat rapid test masif mereka akan melakukan tes SWAB dan VTM (Virus Transfer Media)," ujar Berli dalam keterangan tertulis, Rabu (1/4/2020). Hanya saja, ketersediaan perangkat test SWAB dan VTM yang masih terbatas, maka proses tes lanjutan akan menunggu tersedianya perangkat test swab. "Test swabnya dilakukan di kabupaten/kota. Bisa di rumah sakit atau di labkes kabupaten/kota, setelah dilakukan tes SWAB, hasil tesnya dikirim ke Labkesda Provinsi. Nanti, dari 409 positif korona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR oleh Labkesda Provinsi Jabar," ungkapnya. Dengan begitu, lanjut Berli, Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten/kota untuk diperiksa kembali. Ia menyebut, ketersediaan perangkat untuk tes SWAB di Jawa Barat masih sedikit, maka Labkesda Provinsi Jawa Barat harus berbagi dengan labkes kabupaten/kota dan hanya memberikan tes SWAB kepada pasien yang tepat sasaran. "Tes SWAB hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil tes rapid, atau PDP," ucapnya. Untuk menambah persediaan perangkat tes SWAB, dan VTM saat ini mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS, serta sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes. Untuk 409 warga yang dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid tes, akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh tim screening dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. "Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," ungkapnya. Saat ini, salah satu garda depan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 adalah Labkesda Provinsi Jawa Barat, yang bertugas memeriksa spesimen akhir untuk menentukan positif tidaknya seorang PDP, yang sampelnya dikirim dari RS dan labkes kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat. Bahkan, Labkesda Jabar tetap berfungsi sebagai pusat rujukan spesimen sample pemeriksaan laboratorium bukan hanya untuk Jabar tapi se-Indonesia. Menurut Berli, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan rapid test maupun tes SWAB akan terus dilakukan sampai dinyatakan oleh pemerintah bahwa penyebaran wabah COVID-19 ini berakhir. Selain itu, Berli optimistis, Covid-19 bisa ditaklukkan meski tak mudah dan butuh waktu. Sebagai bukti, lebih dari 175.000 pasien positif Covid-19 di dunia berhasil sembuh. Di Jabar, 11 pasien positif telah dinyatakan pulih. "Alhamdulillah sekarang sudah ada gugus tugas di tingkat nasional yang lintas sektoral, sehingga penanganan dan pencegahan penyebaran virus korona ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah provinsi saja, juga melibatkan TNI dan Polri, sehingga bisa lebih cepat, masyarakat lebih patuh dalam menjalankan anjuran pemerintah terkait social distancing dan membatasi aktivitas dengan tetap berdiam di rumah," pungkasnya.(rls/**)
Sumber: