Dampak PMK, Penjualan Hewan Kurban di Cianjur Belum Naik Signifikan
Cianjurekspres.net - Menjelang Perayaan Hari Raya Idul Adha, tingkat penjualan hewan di Pasar Hewan di Jalan Siliwangi, Kecamatan Cianjur, belum mengalami kenaikan yang signifikan. Kondisi tersebut terjadi akibat dampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ketua Paguyuban Pedagang Hewan Cianjur (PPHC) Ujang Koswara, menjelaskan, pada tahun sebelumnya kendaraan yang membawa hewan kurban bisa mengantri hingga beberapa kilometer disekitar sepanjang Jalan Siliwangi. "Namun karena adanya wabah PMK, sejumlah pedagang musiman dari luar kota, belum terlihat mendatangi Pasar Hewan Cianjur untuk membeli hewan kurban, sementara ini hanya konsumen biasa," ujarnya, Kamis (23/6). Baca Juga: Bapenda Cianjur Panggil Puluhan Penunggak Pajak Dalam setiap harinya terhitung ada sebanyak 1.000 ekor hewan jenis domba yang masuk ke Pasar Hewan untuk dijual. Namun sementara ini dari jumlah tersebut hewan yang terjual baru mecapai sabanyak 500 ekor. "Sebelum pandemi Covid-19, saat menjelang Idul Adha bisa menjual sebanyak 1.000 ekor per hari, dan dikirim ke wilayah Jabodetabek," katanya. Dia menjelaskan, tingkat penjualan hewan kurban yang belum mengalami peningkatan tersebut, karena disejumlah luar daerah memberlakukan larangan dan pengetatan penjualan hewan kurban di pinggir jalan. Baca Juga: Warga Dua Desa di Cianjur Menantang Maut Lintasi Jembatan Gantung Rusak "Jelang momen perayaan Hari Raya Idul Adha para pedagang musimanlah yang bisa meramaikan dan meningkatkan penjualan hewan kurban," ucap dia. Selain itu, dirinya mengungkapkan, adanya wabah PMK tersebut juga membuat, harga jual hewan kurban khusunya kambing atau domba mengalami penurunan. "Biasanya untuk hewan jenis domba yang telah memenuhi syarat untuk di kurbankan dijual seharga Rp3 juta per ekor sedangkan saat ini harganya turun jadi Rp2,7 juta per ekor," pungkasnya. (mg1/sri)
Sumber: