Dikelola KWT, Pemdes Gelaranyar Pagelaran Kembangkan Pertanian Hidroponik

Dikelola KWT, Pemdes Gelaranyar Pagelaran Kembangkan Pertanian Hidroponik

Cianjurekspres.net - Pemerintah Desa Gelaranyar, Kecamatan Pagelaran, Cianjur, membuat inovasi pertanian hidroponik. Meski terbilang baru, namun warga menyambut positif karena tanaman yang dihasilkan memiliki kualitas lebih bagus ketimbang menggunakan media tanam tanah. Pertanian hidroponik tersebut berada di sebuah green house di Kedusunan Sukamulya yang dibangun menggunakan dana desa. Pengelolannya pun dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Hidroponik Kedusunan Sukamulya yang melibatkan ibu-ibu. Baca Juga: BPN Cianjur Sebut Permberkasan Terkendala Data yang Terbakar 13 Tahun Lalu Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Hidroponik Kedusunan Sukamulya, Dini Kamelia Homsah, mengungkapkan, dikembangkannya pertanian hidroponik selain merupakan program ketahanan pangan desa juga bertujuan untuk mengenalkan kepada warga bahwa ada media tanam selain tanah. "Yang diketahui masyarakat cuma tanaman yang menggunakan metode tanam tanah, belum ada hidroponik," katanya kepada Cianjur Ekspres, Kamis (7/7/2022). Baca Juga: Kemensos Cabut Izin PUB, ACT Cianjur: Aktivitas Yayasan Masih Berlanjut Dini mengatakan, ada tiga jenis tanaman yang sudah di coba yakni pakcoy, kangkung dan selada bokor. Namun untuk saat ini yang berhasil dan sudah dua kali panen baru pakcoy dan kangkung. Khusus pemasarannya belum jauh, masih di sekitar wilayah Desa Gelaranyar. "Peminatnya lumayan banyak, menurut hasil survei kami dari pembeli, dari segi rasa ada perbedaan dari media tanam tanah. Kualitas lebih bersih karena tidak bersentuhan dengan tanah, hama, ulat dan sebagainya," ujarnya. Lebih lanjut Dini mengatakan, pertanian hidroponik lebih praktis karena menggunakan media tanam air. Disisi lain tidak menggunakan pupuk, namun berupa nutrisi untuk daun karena yang ditanam merupakan jenis tanaman daun seperti pakcoy serta kangkung. "Ada rencana membuat green house di kedusunan lain," katanya. Hal senada diutarakan Kepala Desa Gelaranyar, Jenal, bahwa di wilayahnya belum ada pertanian yang menggunakan metode hidroponik. "Total ada sekitar 2.900 lubang yang menjadi media tanam hidroponik. Sedangkan waktu tanam untuk kangkung 27 hari dan pakcoy 35 hari," katanya.(hyt)

Sumber: