Apa itu Hustule Culture? Begini Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya
Cianjureskpres.net- Istilah hustle culture barangkali bukan hal yang aneh bagi masyarakat. Bagi para pekerja, istilah ini banyak dipakai untuk seseorang yang beranggapan bahwa pekerjaan adalah hal yang selalu diutamakan sehingga melupakan diri sendiri. Sehingga seseorang akan mengabdikan diri untuk terus bekerja, kurang tidur, dan bahkan tidak mementingkan kesehatan dirinya sendiri. Baca Juga:Ciri-ciri Kamu Orang yang Memikat, Kamu Termasuk Gak Nih? Nah berikut ciri-ciri pekerja dengan hustle culture: 1. Memikirkan pekerjaan sehingga tidak punya waktu santai 2. Merasa bersalah ketika istirahat 3. Memiliki target yang tidak realistis 4. Sering mengalami burnout atau kelelahan bekerja. 5. Tidak pernah puas dengan hasil kerja. Bekerja keras memang baik, namun akan berdampak buruk pada diri sendiri bila bekerja keras tidak diimbangi dengan bekerja cerdas. Baca Juga:Susah PDKT? Berikut 4 Tips Taklukan Hati Gebetan! Adapun cara mengatasi hustle culture adalah berikut. 1. Menikmati momen bekerja Dimana pun kamu bekerja, ada baiknya kalau kamu menikmati setiap momennya. Sehingga ketika kamu melakukan pekerjaanmu tidak ada perasaan tertekan. Karena saat berhasil menikmati apa yang dikerjakan, maka dinilai sukses mengerjakan pekerjaan secara sempurna. 2. Atur waktu kerja Jangan lupa untuk mengatur waktu kerja dengan efektif dan efisien. Misalnya beristirahat saat badan mulai lelah. 3. Beri waktu untuk santai Memforsir diri untuk terus bekerja tentu saja tidak baik bagi kesehatan mental dan tubuh. Biasanya, orang yang telah terlalu lelah bekerja akan cepat merasa stres, emosi dan hal negatif lainnya. Sehingga ada baiknya kamu mengambil jeda waktu untuk bersantai atau berlibur, merefresh pikiran dan tubuhmu. 4. Jangan mementingkan pandangan orang lain Biasanya, para penganut hustle culture merasa bahwa sanjungan memiliki arti penting bagi pekerjaannya. Sehingga seseorang rela mengerahkan tenaga untuk bekerja keras demi mendapat pengakuan orang lain. Nah itulah definisi hustle culture, ciri-ciri dan cara mengatasinya. Bekerja memang dapat memenuhi kebutuhan hidup, namun jangan sampai bekerja membuat diri sendiri tersakiti. (Bbs/hsm)
Sumber: