Hilman Muslim Kembali Terpilih Jadi Ketua Umum Komunitas Sosial Bagong Mogok, Ini Harapan Wabup Cianjur
CIANJUR, CIANJUREKSPRES.NET - Hilman Muslim secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum Bagong Mogok Social Community periode 2022-2027 dalam Musyawarah Besar (Mubes) II yang digelar di Green Hill Resort, Kecamatan Pacet, Cianjur, Sabtu (13/8/2022). Ketua Steering Committee (SC) Mubes II Bagong Mogok Social Community, M. Drajat Supriatna mengatakan, sesuai dengan AD/ART dimana masa bhakti ketua umum sudah selesai di tahun 2021 dan Mubes II baru bisa dilaksanakan karena sebelumnya terkendala pandemi. Baca Juga: Komunitas Bagong Mogok akan Bantu Mebeler SDN Bunikasih 2 yang Rusak "Komunitas sosial Bagong Mogok sesuai taglinenya 'Satekah Polah Ngabela Nu Susah' sudah lebih dari delapan tahun berdiri sebagai organisasi non profit dan bersinergi dengan seluruh elemen yang ada, baik instansi pemerintah atau yang lainnya," ujar pria yang akrab disapa Kang Ajat kepada wartawan. Hingga saat ini, jelas Kang Ajat, sudah terdapat 14 Koordinator Wilayah (Korwil) Komunitas Sosial Bagong Mogok yang tersebar di seluruh Indonesia. "InsyaAllah sebentar lagi kita launching korwil di luar negeri di Jeddah," ucapnya. Baca Juga: Bagong Mogok Gelar Baksos Diungkapkannya, kegiatan sosial yang dilakukan Bagong Mogok dari mulai lingkungan, santunan, pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu) dan jembatan. "Di Mubes II kita bekerjasama dengan Ikatan Alumni Stekmal bersinergi membuat prototipe alat pembakar sampah yang insyaAllah akan berguna khususnya bagi masyarakat Cianjur," katanya. Sementara itu Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin, berharap eksistensi Komunitas Sosial Bagong Mogok dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Baca Juga: Bagong Mogok Menggelar Kejuaraan Sepak Bola Mini "Karena memang Cianjur memerlukan komunitas-komunitas yang memiliki empati dan kepedulian sosial yang tinggi," katanya kepada wartawan. "Kiprahnya (Komunitas Sosial Bagong Mogok, red) sudah banyak di Cianjur dan masih banyak pula antrean saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan dari sesamanya," sambung Mulyana. "Ini realitas, jadi masih banyak warga masyarakat yang rumahnya sudah reyot perlu di layak hunikan," kata Mulyana menambahkan. Selain itu, jelas Mulyana, ada jembatan-jembatan yang sangat diperlukan masyarakat tetapi belum terlaksana pembangunannya dan banyak lagi sehingga memerlukan empati dan kepedulian sosial. "Ini realitas yang tidak harus ditutupi, tapi harus disikapi," tuturnya. Mulyana menegaskan, pemerintah daerah sangat terbantu dengan kehadiran teman-teman Komunitas Sosial Bagong Mogok yang mengorganisasi diri dan kemudian memberikan motivasi kepada masyarakat lainnya untuk peduli terhadap sesama.(hyt)
Sumber: