Petani Hortikultura di Pacet Cianjur Merugi, Harga Pupuk Naik, Sayuran Anjlok

Petani Hortikultura di Pacet Cianjur Merugi, Harga Pupuk Naik, Sayuran Anjlok

Seorang Petani hortikultura di Kecamatan Pacet memanen kaelan yang harganya sedang anjlok.(Ayi Sopiandi/Cianjur Ekspres)--

CIANJUR, CIANJUREKSPRES - Petani hortikultura di Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur keluhkan haga pupuk yang semakin naik. Para petani pun kebingungan menutup biaya produksi, mengingat harga sayuran saat ini anjlok.

Epeng (52) mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir harga pupuk dan  pestisida terus-terusan mengalami kenaikan. Bahkan untuk pestisida, kenaikannya mencapai 20 persen dari harga normal.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Targetkan Masjid Raya Al-Jabbar Desember Bisa Dipakai Salat

"Harga pupuk, NPK saat ini kisaran Rp19 ribu per kilogram, untuk jenis obatan (Pestisida) malah naik 20 persen," ujar dia, Kamis (15/9).

Menurutnya kenaikan harga pupuk membuat biaya produksi dari awal tanam hingga panen membengkak. 

"Jadinya membengkak ongkos tanam, padahal untungnya tidak seberapa," kata dia.

BACA JUGA:Cianjur Tetapkan Status Siaga Banjir dan Longsor, 1.000 Retana Diterjunkan

Di sisi lain, Igit (46), petani hortikultura asal Kampung Gunungputri Kecamatan Pacet,  mengatakan, kondisi para petani diperparah dengan harga jual sayuran saat ini cenderung menurun anjlok.

Igit mengatakan, hampir rata-rata jenis sayuran saat ini harganya mengalami penurunan atau murah, dimana  bawang Rp3.000, brokoli Rp5.000, kapelan Rp2.000, kol Rp1. 000, dan lobak Rp800 per kilogram. 

"Saya rasa yang baru ada kenaikan harga sayuran itu baru pakcoy saat ini kurang lebih Rp1200, hingga Rp1500 per kilogram. Selebihhya anjlok," katanya. 

BACA JUGA:YLPKN Jabar 'Pelototi' Penyaluran BPNT di Cianjur

Dia mengatakan, kondisi petani sayuran saat ini dinilai sedang terpuruk dengan harga jual yang terus-terusan anjlok. "Pokoknya nasib petani hortikultura saat ini lagi mumet, ya mudah-mudahan bisa segera pulih,"  ujarnya.

 

Sumber: