Banner Disway Award 2025

Proses Penetapan Lokasi Sekolah Rakyat Cianjur Masuki Tahap Baru

Proses Penetapan Lokasi Sekolah Rakyat Cianjur Masuki Tahap Baru

Kantor Dinas Sosial Kabupaten Cianjur. (Foto: CIANJUR EKSPRES/Moch. Nursidin)--

CIANJUR,CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID – Upaya menghadirkan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Cianjur kembali bergulir setelah dua calon lokasi sebelumnya tidak memenuhi syarat teknis dan lingkungan. Pemerintah pusat kini menargetkan rintisan kegiatan belajar dapat dimulai pada tahun ajaran 2026.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan, mengatakan, program Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan berbasis boarding school bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Proses penjajakan lokasi di Cianjur telah berlangsung sejak awal 2025, namun dua titik awal terpaksa dibatalkan.

Menurutnya, lokasi pertama yang ditinjau pada 18 dan 23 Maret 2025 dinilai tidak memungkinkan. Sebab, tingkat kemiringan lahan mencapai 20 persen sehingga berpotensi membahayakan pembangunan. Alternatif kedua yang berada di Kecamatan Cibinong dan diperiksa pada 10 April 2025 juga dibatalkan karena faktor lingkungan, termasuk keberadaan aktivitas pengelolaan sampah di sekitar area.

“Pada 4 September, Kementerian PUPR resmi menyetujui pembatalan dua lokasi tersebut. Setelah itu, kami langsung kembali mengajukan titik baru,” katanya kepada wartawan, Rabu 10 Desember 2025.

BACA JUGA:Disdikpora Cianjur Targetkan Program Sekolah Rakyat Dimulai Tahun Depan

BACA JUGA:6 Desa dan 3 Kelurahan Bersaing Wakili Kabupaten Cianjur dalam Anugerah Gapura Sri Baduga

Sebagai pengganti, Dinsos mengusulkan lahan seluas 9,8 hektare di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku hampir mendekati kebutuhan ideal 10 hektare. Namun, lokasi baru ini tetap harus melalui serangkaian kajian lanjutan seperti analisis dampak lingkungan dan studi aksesibilitas menuju area.

Tedy menjelaskan bahwa Kementerian Sosial telah menerima usulan tersebut dan akan melakukan verifikasi serta peninjauan ulang dalam waktu dekat. Sembari menunggu pembangunan fisik yang akan digarap oleh Kementerian PUPR, pemerintah pusat meminta Pemkab Cianjur mulai membuka rintisan Sekolah Rakyat pada Juni 2026.

Pada tahap rintisan, sekolah akan menampung 100 siswa yang terdiri atas 50 siswa tingkat SD, 25 siswa tingkat SMP, dan 25 siswa tingkat SMA. Seluruh calon peserta berasal dari keluarga miskin ekstrem kategori desil 1 dan 2 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

“Jika data awal belum mencapai kuota, kami akan berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk verifikasi domisili dan kelengkapan administrasi,” ujarnya.

BACA JUGA:Ribuan Sekolah di Cianjur Terima Smartboard, Kadisdikpora: Memudahkan Proses Belajar Mengajar

BACA JUGA:Puluhan Siswa dari Dua Sekolah di Kecamatan Cugenang Diduga Keracunan MBG

Karena akan menjalankan sistem boarding school, sekolah membutuhkan tenaga pengasuh dan wali asrama yang bekerja sepanjang waktu. Dinsos sudah melakukan komunikasi dengan BLK serta balai pelatihan sosial di Lembang dan Bogor untuk menyusun kebutuhan teknis.

Tedy menegaskan, Pemkab Cianjur hanya bertugas menyediakan lahan dan mendukung proses administrasi. Sementara itu, pembangunan dan penentuan peserta maupun tenaga pengajar sepenuhnya berada di bawah kewenangan kementerian terkait.

Dia berharap seluruh proses, mulai dari penetapan lokasi hingga tahap perencanaan teknis, dapat tuntas tepat waktu agar Sekolah Rakyat di Cianjur dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2026.

Sumber: