Plt. Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Muzli, menegaskan, bahwa zona kejadian gempa adalah dalam bentuk sebuah zona patahan sepanjang 8 hingga 9 kilometer.
"Adapun titik episenter yang kita plot di lokasi tersebut itu adalah bahasanya initial rupture awal mulanya pergerakan patahan tersebut," katanya.
Dia menjelaskan, bahwa titik episenter adalah titik awal mulanya bergerak patahan.
"Di titik itu awal mulanya bergerak bergeser sejauh yang selip mengalami pergeseran itu kurang lebih 8 hingga 9 kilometer dengan arah barat laut tenggara," kata Muzli.
BACA JUGA:Pemkab Cianjur: Donasi Gempa Mencapai Rp14 Miliar, Sudah Terpakai Rp3,07 Miliar
Menurutnya, secara teknis tekanan yang dialami pada kejadian gempa di Cianjur tekanan utamanya dari bagian selatan zona subduksi.
"Semua sistem sesar yang ada di pulau Jawa, sumber utamanya dari zona subduksi yang menimbulkan patahan-patahan di pulau Jawa," tutur Muzli.