“Walaupun saya tetap bekerja, tapi pikiran saya tetap tertuju pada istri yang sedang lahiran,” ungkap Dadang.
Dadang sudah 17 tahun bekerja sebagai petugas kebersihan Pasar Induk Cipanas. Pascakebakaran hebat yang menghanguskan lebih dari 1.000 kios pada 2007 silam, dia pun mulai bertugas.
Di bawah K-5 Pasar Induk Cipanas, dirinya hanya diupah Rp900 ribu perbulan, plus uang makan. Selain sebagai petugas kebersihan, Dadang bekerja di lingkungan Desa Cipanas sebagai tambahan pemasukan. Sebagai Linmas.
Meski begitu, dirinya tetap bersyukur atas apa yang dia peroleh sehari-hari. Namun, dirinya tak ingin anak gadisnya yang baru lahir itu menjadi sepertinya, hanya lulusan SD.
“Saya ingin Alya bisa sekolah yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari kakak-kakaknya. Kalau perlu sampai kuliah. Jangan seperti saya yang hanya lulusan SD,” kata Dadang mengutarakan impiannya.
Di tengah kondisi ekonomi yang tak begitu baik, dia bersyukur BPJS membuat RSUD Cimacan membebaskan biaya persalinan istrinya.
“Alhamdulillah semua biayanya gratis. Dari mulai datang sampai pulang tadi sore. Tidak mengeluarkan biaya apapun,” kata Dadang.