Selain itu, lanjut pria yang akrab disapa Aang Rauf itu, belum adanya peraturan yang tegas terkait asal kafilah yang dibawa oleh kabupaten/kota. Hingga akhirnya menimbulkan isu soal banyak putra-putri asli Kota Santri yang akhirnya mewakili daerah lain di MTQ tingkat Provinsi Jabar.
BACA JUGA:Diselundupkan Dalam Kardus Dibalut Lakban, BNNK Cianjur Amankan Empat Kilogram Ganja
"Karena memang tidak ada praturan yang saklek soal itu. Bisa saja santri-santriwati kita yang mewakili daerah lain," ungkapnya.
Tak hanya itu, dirinya juga santer mendengar 'hijrah'-nya santri Cianjur ke daerah lain karena uang santunannya yang lebih besar dari pada di Kota Santri sendiri. "Dan itu bisa saja terjadi, karena aturannya soal itu belum ada," kata dia.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengaku prihatin Kabupaten Cianjur gagal meraih satupun juara dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Jawa Barat.
BACA JUGA:Memenuhi Syarat, 580 Calon Anggota PPK di Cianjur Ikuti Tes CAT
"Kita prihatin dengan kondisi ini, bukan Cianjur tidak ada juara, tapi juara Cianjur itu banyak di bon oleh daerah lain," tegasnya.
Seperti diketahui, Kabupaten Bekasi menjadi Juara Umum MTQ ke-38 dengan meraih nilai 125. Disusul posisi ke-2 Kabupaten Bandung dengan nilai 59 dan Kota Bandung berada di peringkat ke-3 dengan nilai 53. Sedangkan peringkat 4 diraih Kota Bogor dengan nilai 42 dan Kabupaten Karawang duduk di posisi 5 dengan nilai 36.
Lalu peringkat 6 diraih Kabupaten Garut dengan nilai 26, peringkat 7 Kota Tasikmalaya dengan nilai 16, peringkata 8 Kabupaten Bogor dengan nilai 12, peringkat 9 Kabupaten Tasikmalaya dengan nilai 8, peringkat 10 Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cirebon dengan nilai 6.
BACA JUGA:Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Berakhir Damai, Ayah AK: Islah Karena Iba
Sementara peringkat 11 diraih Kota Bekasi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dengan nilai 3.
Kemudian di peringkat 12 diraih Kota Depok, Kota Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kota Sukabumi, Kabupaten Subang dan Kabupaten Pangandaran dengan nilai 1.
Sedangkan di peringkat 13 ada Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta dan Kota Banjar dengan nilai 0.