"Sampai di puskesmas, anak saya langsung ditangani, dipasang infus. Setelahnya demamnya turun dan kondisinya mulai membaik," jelasnya pada Selasa, 21 Mei 2024.
Melihat hal tersebut, dia dan suaminya meminta agar anaknya bisa dirawat di rumah. Namun sebelum pergi, perawat memberikan suntikan antibiotik ke dalam infus.
"Saya sempat mempertanyakan apakah ada obat tambahan untuk anak saya. Saat perawat menyuntikan antibiotik melalui infus, tiba-tiba anak saya kejang-kejang," ungkapnya.
Saat anaknya alami kejang, seorang perawat pun tiba dan memberikan suntikan kedua, meskipun tak memberikan penjelasan apa-apa, namun kejang anaknya pun mereda.
Setelahnya, lanjut Syarifahlawati,anaknya disuntik untuk ketiga kalinya. Setelah disuntik, anaknya terdiam tak merespon dan dinyatakan koma.
"Sampai harus diberi bantuan oksigen. Tak lama kemudian anak saya dinyatakan meninggal dunia," tandasnya.