CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID - Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pangarso Suryotomo menyampaikan bahwa keberadaan relawan penanggulangan bencana berperan penting dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh terhadap bencana.
"Peran-peran relawan pastinya menjadi penting di sini (mewujudkan Indonesia yang tangguh terhadap bencana," kata Pangarso dalam webinar Membangun Indonesia Tangguh Bencana, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube FKM UI di Jakarta, Sabtu 8 Juni 2024.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala (Perka) BNPB Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana, diketahui bahwa relawan penanggulangan bencana merupakan seorang atau kelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam upaya penanggulangan bencana.
BACA JUGA:Hanura Adakan Rapimnas Bersiap Hadapi Pilkada 2024
Untuk mengoptimalkan peran relawan penanggulangan bencana itu, BNPB memiliki Desk Relawan atau platform digital yang berisi informasi mengenai sejumlah hal terkait relawan bencana.
Di antaranya adalah laporan aksi relawan, pemetaan aksi, inventori dokumen dan materi terkait relawan penanggulangan bencana, serta kanal pendaftaran relawan.
Dalam kesempatan yang sama, Pangarso pun menyampaikan pentingnya bagi setiap keluarga di tanah air dalam memiliki kemampuan siap siaga terhadap bencana.
BNPB, kata dia, juga memiliki program Keluarga Tangguh Bencana untuk mewadahi masyarakat melatih keluarganya siaga dan tanggap dalam menghadapi bencana.
"Kesiapan keluarga, bagaimana punya kesiapsiagaan, punya daya antisipatif jika terjadi bencana sehingga BNPB mengajak masyarakat untuk menguatkan keluarganya dengan program Keluarga Tangguh Bencana," kata dia.
Sejauh ini, Pangarso mengatakan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana memang bernilai penting untuk ditingkatkan.
Terdapat sekitar 53.000 desa yang memiliki kerawanan tingkat tinggi dan sedang dari ancaman bencana.
"Ada 53.000 desa yang punya kerawanan tingkat tinggi dan sedang dari ancaman bencana yang dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis bencana," ujar dia.
Di antaranya, kata dia melanjutkan, terdapat 45.973 desa yang rawan terkena gempa bumi dan 5.744 desa rawan terhadap gempa bumi serta tsunami.
"Lalu, gunung meletus, ada 2.160 desa dan lebih dari 51 juta keluarga yang tinggal di daerah rawan bencana," kata dia.