BI Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal untuk LCT di Forum Internasional

Rabu 17-07-2024,20:00 WIB
Editor : Dede Sandi Mulyadi

CIANJUREKSPRES.DISWAY.ID -  Dalam pertemuan Executives Meeting of East Asia Pacific Central Banks (EMEAP) ke-29, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pentingnya mendorong penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas atau Local Currency Transaction (LCT). "Penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas atau dikenal dengan Local Currency Transaction (LCT) sebagai upaya pendalaman pasar keuangan, mengurangi volatilitas nilai tukar, dan membentuk efisiensi harga," kata Perry di Jakarta, Selasa 16 Juli 2024. Pada pertemuan tersebut, para gubernur bank sentral secara umum membahas berbagai kebijakan dan inisiatif yang sejalan dengan perkembangan ekonomi terkini dan tantangan kebijakan global, pengendalian inflasi, dan arus modal.

BACA JUGA:Setoran Dividen BUMN Meningkat Drastis, BRI Jadi Kontributor Teratas EMEAP Governors Meeting sebagai forum bertukar pandangan antar gubernur bank sentral di wilayah Asia Pasifik itu diselenggarakan di Penang, Malaysia pada Senin (15/7). Forum tersebut turut menindaklanjuti pembahasan 66th EMEAP Deputies' and Related Meetings di Bali pada April 2024.​ Inisiatif LCT terus menunjukkan perkembangan yang positif pasca implementasinya, terlihat dari peningkatan volume transaksi dan jumlah pelaku usaha yang difasilitasi, maupun pembentukan harga yang semakin efisien. Dalam forum tersebut, Gubernur Perry memaparkan tiga upaya penting dalam meningkatkan implementasi LCT, yaitu mendorong ekosistem yang memadai dengan cakupan partisipan, produk, harga, dan infrastruktur; memperkuat peran aktif otoritas dalam mendorong terciptanya ekosistem LCT yang optimal serta mengembangkan pasar keuangan dalam mata uang lokal; dan mempererat sinergi antar otoritas baik domestik maupun di negara mitra.

BACA JUGA:Wamenlu AS Dukung Indonesia jadi Pusat Industri Semikonduktor Saat ini, BI telah memiliki kerja sama LCT dengan delapan negara, dan enam di antaranya merupakan negara anggota EMEAP. Lebih lanjut, para gubernur bertukar pandangan mengenai efektivitas instrumen kebijakan untuk melengkapi kebijakan makroekonomi tradisional dan pengelolaan dampak dari ketidakpastian eksternal. Forum juga mendukung perkembangan inisiatif EMEAP di area pasar keuangan, pengawasan dan resolusi perbankan, sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan, dan teknologi informasi.

BACA JUGA:Presiden: Belum Ada Rapat Soal Pembatasan BBM Bersubsidi Selanjutnya, pertemuan menyambut baik Keketuaan Working Groups EMEAP periode 2024-2026 dengan peran Bank Indonesia sebagai ketua pada Working Group on Banking Supervision.

Kategori :